TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa segera memiliki menantu dalam waktu dekat.
Putri pertamanya, Patimasang, bakal dipersunting Fadil Wirawan dan melangsungkan akad nikah pada Jumat (28/6/2019).
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) bakal menjadi saksi dalam acara pernikahan yang dilangsungkan di kediaman Gubernur Khofifah di Jalan Jemursari VIII No 124 Kota Surabaya.
• Khofifah Sebut Alasannya Tak Hadiri Panggilan KPK, Soal Nikahan Anak hingga Penjadwalan Ulang
• Isyroqi Tunanetra Asal Mojokerto Hafal 30 Juz Al Quran, Khofifah Berangkat ke Pontianak Ikuti STQH
• Gubernur Khofifah Bakal Mantu Anak Pertama, Wapres Jusuf Kalla & Gus Sholah Jadi Saksi Nikahnya
Namun siapa sangka, dalam memilih calon mantu, sosok gubernur perempuan pertama Provinsi Jawa Timur tersebut ternyata cukup selektif. Memang tak memberlakukan harus punya ini dan itu, atau harus dari keluarga tertentu.
Tapi Gubernur Khofifah punya cara tersendiri untuk memantapkan dan merestui pemuda yang melamar satu-satunya anak perempuannya Khofifah tersebut.
Hal itu terkuak dari wawancara Surya.co.id (grup TribunJatim.com), dengan calon mempelai putri, Patimasang, di tengah kesibukannya mempersiapkan acara pengajian, Rabu (26/6/2019).
Ima, begitu ia bisa disapa, mengaku bahwa calon suaminya sempat diberi PR sebagai tes awal sebelum direstui menjadi calon menantu Khofifah.
"Pas waktu pertama ketemu dan kenalan sama ibu, dia dikasih PR sama ibu. Diminta baca surat Al Fatihah," kata Ima tertawa menceritakan momen awal perkenalan Fadil dan Khofifah tepatnya saat lebaran tahun 2018 lalu.
PR membaca surat Al Fatihah itu diberikan pada Fadil sebagai tes awal sebagai calon menantu Khofifah. Dua bulan setelah pemberian PR tersebut Fadil lalu berkesempatan bertemu lagi dengan Khofifah.
Saat itulah Fadil, calon menantu, menyetorkan bacaan surat Al Fatihah pada calon mertuanya. Bacaan ummul quran Fadil dihadapan Khofifah pun dinilai lancar dan dinyatakan lulus.
"Alhamdulillah lulus. Tapi lalu dikasih PR lagi. Diminta baca surat Yasin sama Tahlil," cerita Ima.
Dikatakan Ima, sang ibu bukan tipe orang tua yang menuntut calon menantunya harus dari keluarga pejabat, kiai, ataupun harus dari keluarga kaya. Poin utama yang ditekankan adalah calon pendamping putri satu-satunya itu harus bertanggung jawab dan bisa membimbing kelak menuju rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah.
Calon menantu Gubernur Khofifah diketahui bukanlah putra pejabat. Fadil, adalah teman kuliah Ima saat kuliah di Monash University di Australia.
Saat ini, Fadil dan Ima bekerja di kantor yang sama di Jakarta, di perusahaan yang bergerak di bidang konsultan bisnis dan keuangan. Fadil diketahui berkerja di divisi yang berbeda dengan Ima.
"Dia teman aku kuliah saat di Monash University Australia. Tapi beda kampus. Pas kuliah sih nggak kenal banget malah nggak saling save nomor, hanya saling menyapa kalau ketemu," kenangnya.