Berpotensi Jadi Capres Dalam Pilpres 2024, Ahok BTP Bisa Jadi Kuda Hitam, Prabowo Masih Berpeluang

Penulis: Elma Gloria Stevani
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto bersama Basuki Tjahaja Purnama.

"Kita belum gebrakan BTP ke depan, ya. Apakah bisa jadi nanti dimasukkan sebagai menteri atau ke depan menjadi kepala daerah di tempat lain, kita belum tahu apa yang akan dilakukan BTP," ujar Rully.

Rully melanjutkan, Ahok mamu mengubah citranya sebagai mantan narapidana bila menunjukkan segudang prestasi baru di jabatan baru yang mungkin bisa disandangnya.

AHY Ucapkan Selamat Kepada Jokowi-Maruf, Sempat Singgung Koalisi Adil dan Makmur Sudah Berakhir

"Ketika dia misalnya nanti sudah mulai aktif kembali di jabatan-jabatan publik, dari situlah Pak Ahok bisa menunjukkan prestasi ke depannya supaya ada efek pemilih untuk memilih Ahok sebagai the next president," kata Rully.

Di samping itu, nama Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo muncul dalam daftar tokoh yang dianggap maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Masuknya nama Prabowo ke dalam daftar susunan lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA itu karena memenuhi sejumlah kriteria yakni angka popularitas di atas 25 persen dan berstatus sebagai ketua umum partai politik.

"Kalau dari nama-nama ini bukan soal mereka pernah kalah atau segala macam tapi nama itu memang punya potensi," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).

Nama Prabowo bukan nama yang asing dalam kontestasi Pilpres. Seperti yang sudah diketahui, bahwa nama Prabowo muncul dlam surat suara di tiga Pemilihan Presiden (Pilpres) terakhir.

Koalisi Adil Makmur Bubar, Pengamat Politik Sebut Sinyal Partai Pendukung Prabowo Gabung ke Jokowi

Sejak tahun 2009, Prabowo maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. Kemudian di tahun 2014, Prabowo mencalonkan diri menjadi calon presiden dengan Hatta Rajasa.

Dan terakhir di tahun 2019, ia kembali maju sebagai calon presiden dan berpasangan dengan Sandiaga Uno. Hanya saja, pencalonannya kini masih berujung pada kekalahan.

Rully menjelaskan bahwa kontestasi pilpres selama tiga pilpres terakhir tidak membuat eks Danjen Kopassus itu memenangkan Pilpres 2024 dengan mudah.

"Belum tentu juga, memang punya rekam jejak 40 persen (suara) tapi belum tentu juga, 2024 terulang lagi gak angka itu? Karena kita belum tahu kontestasinya seperti apa, karena kan tak ada petahana," kata Rully.

Bila dilihat, Prabowo sempat mendapatkan perolehan suara sebagai capres pun menurun.

Makna Gestur Prabowo & Jokowi Tanggapi Putusan MK, Analis Komunikasi: Suasana Batin di Bawah Tekanan

Pada 2014 lalu ia mendapat 46,85 persen suara sedangkan pada 2019 ia hanya mengantongi suara sebanyak 44,5 persen.

Sehingga Rully menilai sebaiknya Prabowo tak kembali berlaga dalam Pilpres 2024 mendatang demi regenerasi politik Indonesia.

"Bisa jadi Pak Anies Baswedan atau Pak Sandiaga Uno, nama-nama yang dekat dengan Pak Prabowo ini yang seharusnya disiapkan untuk kompetisi dan memenangkan laga di 2024," ujar Rully.

Nama Anies dan Sandiaga memang masuk dalam daftar yang dirilis LSI Denny JA bersanding dengan tokoh-tokoh lainnya, yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua DPP (nonaktif) PDI-P Puan Maharani, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Kemudian, ada juga nama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo yang Dinilai Masih Berpotensi Berlaga pada Pilpres 2024..."

Andre Rosiade Sebut Prabowo Hanya Pikirkan Negara, Muhtadi: Sudjiwo Tejo Akan Tertawa Paling Kencang

Berita Terkini