Saat akan salat Tahajud, Soeharto meminta kasurnya diputar agar menghadap kiblat.
Padahal dokter menyampaikan tidak apa-apa tak menghadap kiblat bila sedang sakit.
Namun, Soeharto kukuh meminta kasurnya diputar agar salat Tahajud menghadap kiblat.
"Saya mau menghadap kiblat."
• Sosok & Pengalaman Tempur Kolonel Kopassus, Kisah Pernah Tampar Soeharto Tak Akan Terlupakan
Untuk memenuhi keinginan ayahnya, Sigit Harjojudanto memutarkan kasur Soeharto agar menghadap kiblat.
Satu hari sebelum meninggal, Soeharto berpesan kepada Tutut.
Ia meminta Tutut mendekat ke arahnya.
"Bapak mau bicara. Dengarkan baik-baik," ucapnya lirih.
Saat itu Tutut masih bingung akan permintaan Soeharto.
"Bapak sudah tidak kuat lagi. Bapak ingin menyusul ibumu," kata Soeharto.
• 3 Jenderal TNI Pernah Permalukan Soeharto, Nasib Tragis Menyambut, Ada yang Korban Pembunuhan Keji
Mendengar ucapan Soeharto, Tutut merinding.
Ia optimistis sang ayah dapat sembuh kembali.
Tak sampai di situ, Soeharto berpesan agar Tutut menjaga kerukunan Keluarga Cendana.
"Kamu dengarkan, wuk. Kamu anak bapak yang paling besar, sepeninggal bapak nanti, tetap jaga kerukunan kamu dengan adik-adikmu, cucu-cucu bapak dan saudara-saudara semua.
Kerukunan itu akan membawa ketenangan dalam hubungan persaudaraan, dan akan memperkuat kehidupan keluarga. Selain itu Allah menyukai kerukunan.