Harga Cabai Rawit di Pasar Tradisional Pamekasan Naik Drastis, Tembus Rp 80.000 Per Kg

Penulis: Muchsin Rasjid
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang Pasar Basah relokasi Pon Trenggalek menata cabai merah di lapak dagangannya, Minggu (21/7/2019).

Sebab sejak harga cabai rawit naik, pembelinya tidak seramai sebelumnya, ketika harganya masih di bawah Rp 20.000 per kg.

“Waktu saya kulakang cabai rawit, saya tanya kenapa harganya naik begitu tinggi. Padahal di saat Hari Raya Idul Fitri kemarin itu, harga cabai murah, hanya Rp 15.000, sekarang malah naik drastis. Jawabnya, memang naik dari sana, dari pedagang besar. Katanya begitu,” ujar Ny Ju.

Hal senda diungkapkan Ny Mulyadi, pedagang polowijo, di Pasar Kolpajung.

Pemilik Ruko Terbakar di Pamekasan Ceritakan Kronologi Kebakaran, Berawal dari Teriakkan Tetangga

Naiknya harga cabai rawit ini bisa jadi karena di tingkat pedagang besar persediaan cabai rawit menipis.

Apalagi, cabai rawit Pamekasan, banyak dibawa ke luar Madura, termasuk ke Surabaya dan beberapa kota besar di Jawa.

Ditanya sampai kapan harga cabai rawit ini terus melambung, Ny Mulyadi tidak bisa menentukan.

“Lha iya, harga komoditi lainnya tidak ada yang naik. Malah harga cabai rawit yang melonjak. Kami juga tidak mengerti, kapan harga cabai rawit ini normal kembali,” kata Ny Mulyadi. (Surya/Muchsin Rasjid)

Berita Terkini