Sedikitnya 600 Anak di Kota Madiun Alami Stunting, Ini Cara Wali Kota Madiun Mengatasinya

Penulis: Rahadian Bagus
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Madiun, Maidi, Kamis (23/5/2019).

 TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak pada Selasa (30/7/2019) kemarin, mengungkapkan, ada sebanyak 30 persen anak di wilayah Jawa Timur mengalami stunting atau kekerdilan.

Sementara di Kota Madiun, Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan berdasarkan data yang ia peroleh dari dinas Kesehatan Kota Madiun, sekitar 600 anak di Kota Madiun mengalami stunting.

Stunting adalah kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi pada anak. Oleh sebab itu, Maidi, memiliki cara untuk untuk mengatasi masalah stunting.

Wali Kota Madiun, Maidi, mengajak masyarakat agar gemar mengonsumsi ikan untuk mencegah stunting. Sebab, ikan merupakan komoditi yang cukup terjangkau harganya dan mengandung gizi yang tinggi.

"Biar anak-anak tidak mbonsai (kerdil), minimal sehari makan ikan. Sehingga anak-anak mendapat asupan gizi yang tercukupi," kata Maidi, saat menghadiri acara Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan Lomba Masak Ikan Kota Madiun 2019 di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kamis (1/8/2019).

Pada kesempatan tersebut, Walikota mengimbau kepada OPD terkait untuk fokus terhadap penanganan stunting di Kota Madiun. Salah satunya dengan menggalakkan aksi makan ikan di tiap kelurahan.

Agung Hercules Meninggal Dunia, Sederet Artis Ucapkan Belasungkawa, Arie Untung hingga Sinyorita

Indra Bekti Kenang Sosok Agung Hercules Semasa Hidup: Orangnya Baik Banget dan Mau Nolong

Kebakaran Gunung Arjuna Belum Selesai, Helikopter BNPB Akan Jatuhkan Bom Air

"Saya minta Disperta undang ahli masak untuk mengajari ibu-ibu cara mengolah ikan supaya enak," ujarnya kepada Tribunjatim.com.

Sebab, menurut Maidi, kurangnya minat masyarakat terhadap konsumsi ikan salah satunya dipengaruhi selera. Dengan pengolahan yang benar, maka ikan dapat menjadi makanan enak dan digemari anak-anak.

Dia mengatakan, agar anak-anak mau makan, ikan dapat menjadi diolah menjadi berbagai bentuk lainnya. Semisal, nugget, kue dan olahan lainnya.

"Dengan begitu, anak-anak suka makan ikan. Mereka tidak sadar bahwa yang dikonsumsinya itu bahannya berasal dari ikan,’’ terangnya kepada Tribunjatim.com.

Lebih lanjut, Maidi mengatakan, saat ini, pihaknya sedang mendata kadar kebutuhan gizi yang dibutuhkan anak-anak di Kota Madiun agar kebutuhan gizi mereka terpenuhi.

"Kalau dari segi ekeonomi orangtuanya mereka tidak mampu di situlah pemerintah akan hadir. Nanti bisa diplolakan, misalnya makan gratis," katanya.

Dia menambahkan, selain memastikan kebutuhan gizi anak-anak di Kota Madiun tercukupi, pihaknya juga akan menambahkan fasilitas olahraga di ruang publik, di tiap kelurahan.

"Jadi tempat-tempat yang kosong akan kami pasang ring basket. Ini serius, supaya anak-anak tidak mbonsai," katanya sambil tertawa. (rbp/Tribunjatim.com)

Berita Terkini