Aliansi Santri Jember Demo Pakaian Pesohor di JFC, Sebut Pornoaksi dan Tak Layak Dipertontonkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan orang dari Aliansi Santri Jember berdemonstrasi mengecam pakaian pesohor yang tampil di JFC.

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Puluhan orang menamakan dari Aliansi Santri Jember (ASJ) menggelar demonstrasi di depan kantor Pemkab Jember, Jl Sudarman, Jember, Rabu (7/8/2019).

Mereka menyuarakan protes terkait penampilan pesohor di Jember Fashion Carnaval (JFC) tahun 2019.

Pendemo menilai penampilan pesohor di JFC sebagai bentuk pornoaksi.

"Tidak layak dipertontonkan di ruang publik serta banyak anak-anak. Tidak sesuai budaya Jember karena Jember juga dikenal dengan julukan kota seribu pesantren," ujar Korlap Aksi, Fatkhorrohman.

Puteri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull Tampil di JFC-18

Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan antara lain penyelenggara JFC dan Bupati Jember menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan komunitas pesantren.

Kedua, bupati harus bertanggungjawab karena keteledoran penyelenggara JFC.

Ketiga, JFC tahun depan harus menonjolkan lokalitas budaya Jember.

Cinta Laura Kiehl Tampil dalam Kostum Hudoq di JFC-18

Keempat, eksplorasi budaya lokal dan stop mengimpor budaya luar.

"Kami sengaja melakukan aksi dengan demo. Kami tidak akan membuat kegiatan tandingan JFC," lanjutnya.

Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief menemui pendemo.

Setelah diterima Wabup Jember, pendemo menilai masalah itu sudah selesai.

Beach Jazz Festival di Pantai Boom Marina Banyuwangi Hadir Kembali, Bakal Dihibur Glenn Fredly

Wabup Jember Kiai Muqit mengatakan sejumlah kiai, ulama, dan tokoh masyarakat sudah bertemu dengan bupati dan manajemen JFC.

"Bupati dan manajemen JFC sudah meminta maaf. Itu terjadi karena tamu dari luar yang ingin memberikan sumbangsih kepada sahabatnya Almarhum Mas Dynan Fariz di JFC," kata Muqit.

Kepada para pendemo, Kiai Muqit menegaskan pihak JFC menjanjikan itu tidak akan terjadi lagi.

Sementara itu aksi puluhan orang itu mendapat pengawalan ketat dari kepolisian.

Kemeriahan Festival Tong Tong Night Market, Bak Kembali ke Romantisnya Nuansa Malang Tempo Doloe

Halaman
12

Berita Terkini