"saya saat itu memang tidak ada rasa kecurigaan Saya yakin saja karena orangnya itu sudah betul-betul sering bertemu dengan saya sudah 6 kali ketemu," kata pria berpeci itu.
Setelah rentetam pertemuan demi pertemuan itu, Murtadji makin Yakin, sosok S mampu memberikan solusi berangkat haji dengan lebih cepat.
Namun sebelum itu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Pria berkumis itu menyebutkan, para CJH yang berminat mengikuti program percepatan pemberangkatan haji diwajibkan menyetor sejumlah uang, dan bukti nomor kursi yang diperoleh dari Kemenag sesaat mendaftar haji untuk yag pertama kalinya.
"Persyaratannya itu adalah harus memiliki nomor kursi, itu yg wajib kita kumpulkan ke negara itu lo," jelasnya.
Dari situ, murtadji mulailah mencari para CJH yang ingin ikut program percepatan haji tersebut.
Dan ia menuturkan memprioritaskan CJH yang berasal dari kalangan keluarga besarnya.
"terus banyak teman yang saya hubungi, dan yang lebih dulu saya hubungi adalah pihak keluarga barangkali yang mau ikut lalu saya daftarkan," tuturnya.
Murtadji mengakui peminat program percepatan haji itu terbilang banyak.
Dalam program tersebut Mustadji mengaku, dirinya hanya bertindak sebagai pihak yang mengumpulkan peserta pemberangkatan haji.
Namun soal uang pembayaran program percepatan itu, Murtadji mengungkap, uang langsung diterima ke nomor rekening atas nama S.
"S itu hanya terima fulus aja. Iya saya hanya tarik sama saja karena semakin banyak semakin senang dia," ungkapnya.
Nominal uang yang diminta oleh Murtadji untuk dikirim ke nomor rekening S, beragam.
Ada yang tiga juta rupiah, lima juta rupiah, hingga Rp 35 Juta.
"uang itu malah sudah ditransfer, malah jumlahnya itu lebih dari target yang dia tentukan," katanya.