Melihat semakin bertambah banyak para CJH yanh mendaftar sekaligus melakukan pembayaran, semakin memantabkan dirinya bahwa program percepatan haji itu akan terlaksana.
Bahkan hingga senin (5/8/2019) kemarin, beberapa saat sebelum keberangkatan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya, di halaman parkir Lapangam Bangkodir, Bangil, Pasuran.
Murtadji mengaku masih belum merasa curiga, lantaran dirinya masih berkomunikasi dengan S melalui sambungan telepon.
"tinggal menunggu clearance, saya tidak ngerti clearance itu apa. katanya itu adalah hubungan antara dalam negeri dan luar negeri urusan manifes atau apa gitu, dan dari situ saya semakin yakin," katanya.
Namun hal itu tak berlangsung lama, Murtadji akhirnya merasakan ada suatu hal yang tak beres saat bus yang memuat 59 rombingan CHJ program percepatan tiba di kawasan Sukolilo dan dicegat oleh pihak kepolisian.
"cuma secara rasional ketika kami nyampe ke Sukolilo itu saya kok menelpon panjang lebar tidak bisa memuaskan hati saya, 'dia bilang tunggu sampai jam 11 Tunggu sampai jam 11' gitu," ujarnya.
Dan rasa gusarnya itu terbukti benar. 59 CJH yang dibawa Murtadji ternyata tidak terdaftar, dan keberangkatan mereka ke tanah suci melalui program percepatan haji, hanya isapan jempol semata.
"terus ya sudah setelah terakhir kelihatan Begini saya Masya Allah sudah. Saya sudah tidak bisa ngomong," pungkasnya.