TRIBUNMADURA.CO, SUMENEP - Proses evakuasi korban KM Santika Nusantara yang terbakar di perairan Pulau Masalembu sempat disebut telah tuntas oleh Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Masalembu.
Namun, rupanya hingga sore ini proses evakuasi korban belum tuntas.
Dalam proses evakuasi insiden terbakarnya KM Santika Nusantara ini ditemukan korban jiwa.
"Ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata Ahmad Yani, warga asli pulau Masalembu saat ditelepon TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), Jumat (23/8/2019) pukul 17.00 WIB.
• Ini 51 Nama Penumpang KM Santika Nusantara yang Selamat & Dievakuasi di Pulau Masalembu
Jumlah korban jiwa KM Santika Nusantara tujuan Surabaya-Balikpapan ini, kata Ahmad Yani, ada tiga orang.
"Ada tiga korban jiwa, semua laki-laki dewasa. Kemungkinan tidak kuat menahan dingin di tengah air laut yang akhirnya kram dan kelaparan," kata Ahmad Yani.
Kepala BPBD Sumenep, Abd Rahman Riyadi membenarkan, jika ada korban jiwa dalam insiden terbakarnya KM Santika Nusantara di perairan Pulau Masalembu.
"Ada korban jiwa, informasi terakhir ada 4 orang. Namanya belum tahu karena baru ditemukan, yang jelas laki-laki semua dewasa," kata Abd Rahman Riyadi, pada pukul 17.00 WIB.
• Penyelamatan Penumpang KM Santika Nusantara oleh Nelayan Masalembu, Basarnas Belum Ada di Lokasi
Diberitakan sebelumnya, ratusan korban penumpang KM Santika Nusantara yang terbakar di perairan Pulau Masalembu banyak diselamatkan oleh para nelayan sekitar.
Hal ini dikarenakan pihak Basarnas belum juga tiba di lokasi.
"Sampai sore ini murni dari nelayan yang menyelamatkan korban penumpang KM Santika Nusantara yang makan korban itu," kata Ahmad Yani, warga asli Pulau Masalembu saat dihubungi TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), Jumat (23/8/2019).
Bahkan, kata dia, andai saja ada pengumuman di masjid pulau tersebut dari tadi pagi dipastikan nelayan se Masalembu akan menolong langsung tanpa imbalan apapun.
• Insiden KM Santika Nusantara Terbakar, Angin Kencang & Gelombang Tinggi Jadi Kendala Evakuasi Korban
"Andai saja tadi pagi ada pengumuman di masjid, semua nelayan pasti mencari. Ini murni tanpa disuruh siapapun menolong korban," akunya.
Sementara sampai sore ini, kata dia, tim Basarnas belum ada di lokasi kejadian untuk menolong korban penumpang.
"Ada nelayan dari Desa Masalembu, Masalima dan sayangnya tidak ada dari pihak Syahbandar untuk minta bantuan warga dan bahkan tim Basarnas tidak ada di lokasi menolong korban," jelasnya.