Tanggapi Soal Pemindahan Ibu Kota, Sandiaga Uno: Apakah Sebanding dengan Biaya yang Dikeluarkan?

Penulis: Elma Gloria Stevani
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno

TRIBUNJATIM.COM - Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan lokasi ibu kota Indonesia di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Senin (26/8/2019).

Pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur tampaknya menuai banyak komentar dari banyak pihak termasuk Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

Dilansir dari akun Instagram pribadinya @sandiuno, Senin (26/8.21019), Sanidaga Uno menilai bahwa rencana pemindahan ibu kota banyak menyita perhatian publik.

Ibu Kota Baru Indonesia, Bupati Penajam Sanggupi 200 Ribu Hektar Tanah Tanpa Babat Hutan Lindung

Profil Biodata Abdul Gafur Masud Bupati Milenial yang Pimpin Penajam Paser Utara

Alasan Sebenarnya Jokowi Pindahkan Ibu Kota Baru di Kutai Kartanegara & Sebagian Penajam Paser Utara

Ya, ternyata Sandiaga Uno juga turut menyoroti rencana pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur.

Bagi Sandiaga Uno pemindahan ibu kota baru tidak sekadar pindah. Butuh persiapan yang sangat matang dari berbagai aspek baik aspek pembiayaan, lapangan kerja dan ibu kota baru ini akan diciptakan untuk siapa.

"Belakangan percakapan publik riuh rendah dengan pemindahan ibu kota, betul?," kata Sandiaga Uno.

"Ini yang harus kita garis bawahi persiapannya harus matang. Pembiayaannya seperti apa, lapangan kerja yang diciptakan untuk siapa?," ujar Sandiaga Uno.

Tak hanya persiapan yang matang, pemindahan ibu kota ini juga harus menghasilkan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.

"Bagaimana dengan dampak kepada ekonomi ibu-ibu, emak-emak rumah tangga, bagaimana analisanya, pembahasannya, siapa saja yang dilibatkan?," imbuh dia.

Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru Siang Ini, Akankah Kalimantan Aman Dari Gempa? Berikut Penjelasan BMKG!

PSI Tolak Pin Emas DPRD DKI Jakarta, Tsamara Amany: Mereka Belum Kerja, Apanya yang Mau Diapresiasi?

Sempat Berdebat Panas, Ternyata Sherly Annavita dan Tsamara Amany Satu Kampus, yang Manakah Senior?

"Karena pemindahan ibu kota ini tidak serta merta mendorong aktivitas perekonomian yang dirasakan oleh masyarakat," urai Sandiaga Uno.

"Apakah ini prioritas apa bukan?," tanya Sandiaga Uno.

"Bukan," jawab peserta seminar.

"Berarti kita taruh dulu di samping, jangan terlalu banyak dibicarakan dan menyita perhatian publik, karena lebih banyak masalah yang lebih sangat-sangat esensial yaitu kemerdekaan ekonomi," ujar Sandiaga Uno menambahkan.

Kemudian, Sandiaga Uno juga mempertanyakan soal seberapa penting pemindahan ibu kota.

"Seberapa urgensi pemindahan Ibu Kota?

Dalam memindahkan Ibu Kota, harus dipelajari dan dikaji betul berapa biaya yang akan dikeluarkan, biayanya dari mana, menguntungkan untuk siapa, berapa jumlah lapangan kerja yang akan bertambah, untuk siapa lapangan kerja yang tercipta ini, seberapa prioritas serta urgensinya dan apakah ini sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Saya bukan dalam posisi saya menolak, tapi saya ingin segala biaya serta keuntungan dan kerugiannya harus diperhitungkan matang-matang. Saya ingin pemindahan Ibu Kota ini tentunya tidak menambah hutang negara, dan saya ingin kebijakan ini telah melibatkan seluruh pihak, bukan hanya eksekutif saja.

Sebagai mitra yang kritis dan konstruktif saya ingin memastikan segala keputusan dan kebijakan yang pemerintah keluarkan berpihak kepada seluruh rakyatnya, bukan hanya untuk segelintir orang. Dan juga, jika sampai pemindahan Ibu Kota ini terjadi, saya akan pastikan pemerataan ekonomi betul-betul terjadi, bukan sekedar wacana," tulis Sandiaga Uno.

Kapan Pembangunan Ibu Kota Baru Kalimantan Timur Dimulai? Berikut Penjelasan Bambang Brodjonegoro!

PROFIL Ibu Kota Baru Kalimantan Timur, di Sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara

Profil Biodata Sherly Annavita Milenial yang Kritik Jokowi, Dai Muda & Berprestasi di Luar Negeri

Dikutip dari Kompas TV Live pada Senin (26/8/2019), Jokowi mengungkapkan dana yang dibutuhkan untuk membangun ibu kota baru tersebut.

Yaitu akan membutuhkan dana sebesar Rp 466 triliun.

"Kemudian juga ada yang bertanya mengenai pendanaan, perlu kami sampaikan bahwa total kebutuhan, untuk ibu kota baru adalah kurang lebih Rp 466 triliun," ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (26/8/2019).

Inilah Profil Kutai Kartanegara, Satu di Antara Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur

Bagaimana Nasib Jakarta Setelah Ibu Kota Pindah? Status Daerah Khusus Akan Dicabut hingga Kata Anies

Menelisik Ibu Kota Baru di Penajam Kaltim, Aiman Kaget Lihat Papan Rawan Buaya, Bupati: Kita Teman

Sedangkan, dana itu nanti akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 19 persen.

"Nantinya 19 persen akan berasal dari APBN, itu pun terutama berasal dari skema kerjasama pengelolaan aset di Ibu Kota Baru dan DKI Jakarta," paparnya.

Lalu sisa dana tersebut juga akan berasal dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan investasi swasta.

"Sisanya akan berasal dari KPPU kerja sama dengan pemerintah dan badan usaha serta investasi langsung swasta dan BUMN," ungkapnya.

Alasan Jokowi

Sementara itu, dikutip dari Kompas TV Live, Senin (26/8/2019), Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasannya memilih wilayah untuk ibu kota baru.

Jokowi menyebut bahwa ada beberapa alasan dipilihnya Provinsi Kalimantan Timur menjadi ibu kota baru.

Menurut Jokowi, Provinsi Kaltim memiliki wilayah yang minim risiko bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan dan gunung meletus.

Debat Johnny G Plate Soal Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim, Mardani: Selesai Tahun 2024 Tidak Realistis

Perbandingan Ibu Kota Baru Penajam Paser Utara Kaltim dengan DKI Jakarta, 5 Kali Lebih Luas?

Disebut Bergabung ke Kabinet Jokowi, Gerindra: Membantu Pemerintah Kan Tidak Harus Mendukung Penuh

"Mengapa di Kalimantan Timur? Satu, resiko bencana minimal baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi dan tanah longsor. Yang kedua lokasinya strategis berada di tengah-tengah Indonesia. Yang ketiga berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang yaitu Balikpapan dan Samarinda. Yang keempat telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap dan yang kelima telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar," papar Joko Widodo.

Jokowi juga mejelaskan tentang pentingnya pemindahan ibu kota.

"Mengapa urgen (penting -red) sekarang? Kita tidak bisa membiarkan bean Jakarta dan Jawa yang semakin berat dan kepadatan penduduk, kemacetan lalu lintas yang sudah terlanjur parah dan polusi udara, air dan yang harus kita tangani," 

Jokowi mengatakan, selama ini, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa. Kegiatan ekonomi yang terpusat ini membuat Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa.

Untuk itu, rencana pemindahan ibukota ke Pulau Kalimantan diletakkan dalam konteks pemerataan. Ia berharap pemindahan ibu kota akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa.

Pemerintah akan dorong partisipasi swasta, BUMN, maupun skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha.

Alasan Jessica Iskandar Tolak Vicky Prasetyo, Sebut Mantan Zaskia Gotik Penghuni Hutan Amazon

Faldo Tertawa, Sandiaga Uno Goda Soal Menteri Milenial: Tetap Gaya Walau Kalah, Tapi Jangan Ngarep

5 Pertanyaan dari Faldo Maldini Sebelum Ibu Kota Pindah: Bagaimana Cara Kita Menghadapi Calo Tanah?

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Alasan Sebenarnya Jokowi Pindahkan Ibu Kota Baru di Kutai Kartanegara & Sebagian Penajam Paser Utara

Berita Terkini