Kalimantan Timur Ibu Kota Baru Indonesia
Kapan Pembangunan Ibu Kota Baru Kalimantan Timur Dimulai? Berikut Penjelasan Bambang Brodjonegoro!
"Dan 2020 akhir sudah mulai konstruksi, paling akhir 2024 proses pemindahan dilakukan & proses pemindahannya nanti akan didetilkan," ujar Bambang.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Tepat hari Senin (26/8/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan lokasi ibu kota baru.
Dilansir dari siaran langsung Kompas TV, jokowi menyatakan bahwa lokasi lbu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Pasar Utara, Kalimantan Timur dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
"Ibu Kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Pasar Utara, Kalimantan Timur dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.
• Alasan Sebenarnya Jokowi Pindahkan Ibu Kota Baru di Kutai Kartanegara & Sebagian Penajam Paser Utara
• Jokowi Umumkan Ibu Kota Baru Siang Ini, Akankah Kalimantan Aman Dari Gempa? Berikut Penjelasan BMKG!
• PROFIL Ibu Kota Baru Kalimantan Timur, di Sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan alasan mengapa memilih Kalimantan Timur.
"Mengapa di Kalimantan Timur? Satu, resiko bencana minimal baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi dan tanah longsor. Yang kedua lokasinya strategis berada di tengah-tengah Indonesia. Yang ketiga berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang yaitu Balikpapan dan Samarinda. Yang keempat telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap dan yang kelima telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar," papar Joko Widodo.
Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi juga menjelaskan bahwa rencana pemindahan ibu kota telah ada semenjak Presiden Ir Soekarno.
"Indonesia telah merdeka 74 tahun lebih tetapi Indonesia belum merancang ibu kota negaranya sendiri," papar Jokowi.
Pun Jokowi juga memaparkan tentang betapa pentingnya pemindahan ibu kota.
"Mengapa urgen (penting -red) sekarang? Kita tidak bisa membiarkan beban Jakarta dan Jawa yang semakin berat dan kepadatan penduduk, kemacetan lalu lintas yang sudah terlanjur parah dan polusi udara, air dan yang harus kita tangani,"
Presiden ke-7 ini mengungkapkan ibu kota negara harus pindah karena beban yang ditanggung Jakarta sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, bisnis, keuangan, perdagangan dan jasa.
"Jakarta juga menanggung beban adanya bandara dan pelabuhan laut terbesar di Indonesia," jelas Jokowi.
• Inilah Profil Kutai Kartanegara, Satu di Antara Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur
• PSI Tolak Pin Emas DPRD DKI Jakarta, Tsamara Amany: Mereka Belum Kerja, Apanya yang Mau Diapresiasi?
• PSI Tolak Pin Emas DPRD DKI Jakarta, M Taufik: PSI Genit Aja Namanya Juga Partai Baru
Jokowi memaparkan, beban Pulau Jawa yang kian berat dengan penduduk 54 persen dari total mayarakat, 58 persen PDB ada Pulau Jawa dan Pulau Jawa sebagai ketahanan pangan.
"Beban ini kian berat jika lokasi ibu kota pindah ke Pulau Jawa," ungkap Jokowi.
Memutuskan pindah ibu kota ke Kalimantan Timur, Jokowi menyatakan biaya yang dibutuhkan mencapai Rp466 Triliun.
Pendanaan biaya pemindahan ibu kota baru itu, lanjut Jokowi, menggunakan 19 persen dari APBN.