TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Satu sosok asal Jember masuk dalam daftar 20 nama yang lolos di seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia adalah Nurul Ghufron.
Nurul Ghufron adalah dosen di Universitas Jember. Dia kini memiliki jabatan struktural sebagai Dekan Fakultas Hukum (FH) Unej.
Ghufron bersama 19 nama lain kini menunggu hasil pengumuman dari Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK.
Pansel Capim KPK bakal mengumumkan 10 nama dari 20 nama pada Senin (2/9/2019) besok.
(Pimpinan KPK, Saut Situmorang: Dalam 5 Tahun ada 150-an Pengaduan dari Jember ke KPK)
Ke-10 nama yang lolos itu akan diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo, untuk kemudian diserahkan ke DPR RI guna keperluan uji kepatutan dan kelayakan.
Ditemui di ruang kerjanya, Nurul Ghufron mengaku tidak menyangka masuk ke 20 besar Capim KPK.
"Ssaya mendaftar karena dorongan dari kawan-kawan pegiat antikorupsi di beberapa kampus," ujar Nurul Ghufron kepada Surya akhir pekan ini.
Ketika ada pengumuman pendaftaran Calon pimpinan KPK, dirinya tidak berpikiran untuk mendaftar.
Beberapa pegiat antikorupsi kemudian mendorongnya untuk mendaftar. Karenanya, dia mendaftar di detik-detik terakhir pendaftaran dan menjadi pendaftar terakhir.
"Penutupan pendaftaran pukul 23.59 WIb, saya mendaftar pukul 21.00 Wib. Pendaftaran dilakukan secara online," imbuhnya.
(Pimpinan KPK Saut Situmoran : KPK Dalami Dugaan Korupsi Pilrek, Kotanya Masih Dirahasiakan)
Karenanya dalam menunggu pengumuman ke tahapan 10 besar ini dirinya tidak memiliki beban. Nurul Ghufron memilih bersikap santai.
"Lolos bahkan sampai terpilih ya Alhamdulillah. Kalau tidak terpilih ya artinya bukan amanah saya," tegasnya.
Ahli hukum pidana ini bersama calon lain telah menjalani tes wawancara pekan lalu.
Tes wawancara itu untuk mengklarifikasi sejumlah laporan atas rekam jejak para CapimKPK yang masuk ke Pansel Capim KPK.
Nurul Ghufron mengaku diklarifikasi perihal fasilitas negara yang dipakainya selama menjadi dosen.