Keponakan Khofifah Ini Siapkan Jalur Independen di Pilwali Surabaya, Kenalkan Nawatirta ke Warga
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kian dekatnya proses Pilwali Surabaya pada Februari 2020 mendatang, turut dipersiapkan pula oleh Lia Istifhama.
Aktivis yang digadang akan maju sebagai calon wali kota Surabaya ini makin sering turun ke lapangan bertemu masyarakat.
Saat ini Ning Lia begitu ia akrab di sapa bahkan mulai pelakukan penjajakan strategis. Baik dengan partai politik maupun dengan para tokoh masyarakat.
• Ning Lia Disebut Maju Pilwali Surabaya 2020 Gantikan Risma, Fatayat NU Jatim Bakal Dukung Anggotanya
• Disindir Cawali Bonek Karena Sering Sapa Rakyat Kecil, Keponakan Khofifah Ini Justru Bersyukur
• Keponakan Khofifah dan Mahfud MD Masuk Bursa Pilwali Kota Surabaya, Gerindra: Mereka Tidak Pede
Pada TribunJatim.com, Minggu (8/9/2019), wanita yang juga keponakan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa itu mengatakan total ada tujuh partai berbeda yang sudah berkomunikasi dengan dirinya untuk kepentingan Pilwali Kota Surabaya.
"Tapi masih personal. Belum resmi atas nama partai. Tapi komunikasi informal itu sudah 7 partai lah," ucap Ning Lia.
Selain itu, ia tidak memungkiri bahwa selain menyiapkan jalur untuk maju dengan kendaraan partai politik, jalur independen juga membuka peluang untuk bisa maju dalam Pilwali Surabaya.
Karena itu, tim relawan Ning Lia juga sudah mulai melakukan pengumpulkan KTP yang disyaratkan untuk maju dari jalur independen. Meski begitu Ning Lia mengaku tidak menargetkan khusus harus dapat berapa buah KTP per hari.
"Saya tidak menargetkan. Tapi kalau relawan mengumpulkan KTP itu ada. Relawan ya bukan saya. Tapi saya juga menekankan bahwa jangan sampai ini menjadi beban dan mengurangi konsentrasi kita berinteraksi sosial dengan masyarakat," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Taruna ini bahwa sebenarnya langkahnya untuk kini aktif bergerak dalam Pilwali Surabaya bukanlah dari dorongan pribadi. Melainkan dorongan dari orang orang terdekatnya.
Mereka mendukung dan meyakinkan bahwa Ning Lia memiliki kapasitas dan kemempuan untuk mengabdikan diri memimpin Kota Pahlawan. Akan tetapi ia menegaskan bahwa langkahnya bukan aji mumpung lantaran memiliki ikatan kekerabatan dengan Gubernur Jawa Timur.
"Kalau disebut itu modal saya tidak menafikan. Dengan adanya beliau saya mendapat feedback positif. Tapi justru nggak boleh sombog. Sebaliknya ini justru menjadi tantangan bagi saya untuk instrospeksi diri, nggak malah boleh terlena," katanya.
Lebih lanjut Ning Lia mengaku sudah menyiapkan program untuk ditawarkan ke masyarakar Kota Surabaya. Program itu ia namakan Nawatirta.
Yaitu artinya sembilan air. Yang diartikan Ning Lia adalah sembilan program prioritas yang akan mengalir seperti air pada masyarakat hingga ke wilayah yang paling bawah.
"Jujur dengan dorongan maju dalam Pilwali akhirnya membuat saya terdorong juga untuk memunculkan potensi yang saya miliki supaya bisa membawa manfaat bagi warga Surabaya. Maka saya sudah menyusun program yang saya beri nama Nawatirta," ucap Ning Lia.