Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Petugas gabungan berhasil memadamkan api di kawasan Gunung Semeru pada Senin (23/9/2019) dini hari. Namun, masih ada dua titik api di sekitar Watupecah yang berpotensi menyala kembali.
"Posisi api mengecil. Berada di sekitar Watupecah dan bukan di jalur pendakian," ujar Plt Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS), Achmad Arifin.
Ia mengatakan titik api terakhir berada di kawasan Gunung Kepolo atau dekat Ranu Kumbolo. Di sana, api membakar rumput kering, tunggak kayu dan serasah.
"Saat membakar tunggak kayu itu, api menjadi sulit dipadamkan dan masih meninggalkan asap," katanya.
• Luas Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Bertambah Jadi 20 Hektar, Jalur Pendakian Masih Ditutup
• BREAKING NEWS, Kebakaran Meluas, Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Total
Arifin mengatakan luas hutan yang terbakar hingga kini mencapai 20 hektar. Petugas gabungan juga terus melakukan upaya pemadaman menggunakan jet shooter, parang dan sabit.
Menurut Arifin, upaya pemadaman terkendala medan terjal yang sulit dijangkau dan keterbatasan alat. Untuk mendapatkan air misalnya, petugas harus berjalan sejauh 2,5 kilometer dari titik pemadaman ke Sumbermani (tempat mendapatkan air).
"Kami utamakan safety first. Kami prioritaskan pada daerah yang mudah dijangkau dan mencegah agar kebakaran tidak meluas," ucapnya.
Sebagai informasi, kebakaran di kawasan hutan Gunung Semeru terjadi sejak 17 September 2019 berlokasi di Kalimati, Arcopodo dan Kelik. Saat ini, api di tiga kawasan itu berhasil dipadamkan. Sementara kawasan yang masih tersisa bara api adalah Gunung Kepolo yang merupakan imbas dari kebakaran sebelumnya.