Sayatan Cambuk Tiban: Tak Ada Dendam dan Semua Ingin Segara Turun Hujan

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para peserta saling cambuk dalam pertunjukan kesenian tiban di lapangan Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (13/10/2019).

Hujan yang tiba-tiba turun ketika aksi cambuk-menyambuk itu terjadi dalam disebut sebagai “udan tiban” dalam bahasa jawa.

“Dari sinilah nama pertunjukan itu menjadi tiban,” tulis dalam ketarangan ensiklopedi tersebut.

Rebo menjelaskan, kegiatan tiban digelar rutin saban tahun. Selain tiban, lanjut dia, warga juga menggelar salat Istisqa untuk meminta hujan.

“Hari ini pagelaran pertama tiban. Rencananya kami akan gelar tiga sampai empat kali,” ujar Rebo.

Dalam pagelaran itu, ia mengundang para pelaku seni tiban dari berbagai daerah sekitar Trenggalek.

“Sekitar 200 orang, kami mengundang dari Ponorogo, Tulungagung, Blitar, Kediri, dan Banyuwangi,” ungkap dia.

Selain Kerjo, pertunjukan serupa juga digelar di desa lain di Trenggalek. Dua di antaranya, yakni Desa Jajar, Kecamatan Gandusari dan Desa Ngulan Wetan, Kecamatan Pogalan. (aflahulabidin/Tribunjatim.com)

Berita Terkini