Iman Krestian, Kepala Bidang Bangunan dan Gedung DPRKPCKTR, mengatakan pihaknya tengah menyusun desain dasar bangunan baru khusus terapi nuklir tersebut.
Kebutuhan ruang-ruangnya, di antaranya adalah ruang Single Photon Emission Tomography (SPECT), radioaktif, radio farmasi, penyimpanan persediaan, penyimpanan limbah B3 hingga densitometri tulang.
• 4 Tips Menolong Teman yang Depresi, Termasuk Jangan Menceramahi soal Masalahnya!
Untuk fasilitas menginap disediakan sepuluh tempat tidur.
"Lelang manajemen konstruksi kami awali akhir tahun ini. Perkiraan dua bulan selesai, nanti Februari 2020 persiapan basic design. Karena ini termasuk pembangunan kompleks, mungkin paling lambat bulan Juni dimulai," ujar Iman.
Anggaran untuk konstruksi fisiknya sendiri sekitar Rp 30 miliar, sedangkan untuk alat 66 miliar. (Surya/Delya Oktovie)