Surabaya Bakal Punya Layanan Kesehatan Nuklir di 2020, Warga Bisa Dapatkan Gratis Pakai BPJS

Penulis: Delya Octovie
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPJS Kesehatan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bila sebelumnya masyarakat Surabaya harus berobat ke luar kota demi mendapat layanan kesehatan nuklir.

Kini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah berupaya untuk memudahkan mereka.

Ditargetkan pada akhir 2020, pembangunan layanan kesehatan nuklir di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada sudah rampung.

"Selama ini dari data yang ada, pasien-pasien kanker yang butuh terapi nuklir, itu harus ke Jakarta, Semarang maupun Bandung. Itu kan betapa jauhnya, sehingga bu wali punya kebijakan Surabaya harus mengembangkan layanan kedokteran nuklir," tutur Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, saat konferensi di Kabag Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019).

Bayar Pajak Kendaraan, BPJS dan Tagihan Bisa Lewat BUMDesa, Akses Layanan Warga Pedesaan Makin Mudah

Perempuan yang akrab disapa Feni ini mengatakan, perencanaan pembangunan sudah dilakukan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR).

Pembangunan pun rencananya dimulai pada tahun depan.

"Alat-alat dan obat itu tahun 2020 sudah bisa di Surabaya. Mohon doanya," katanya.

Ia menambahkan, terapi nuklir juga termasuk layanan kesehatan yang ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Spesialis kedokteran nuklir, dr. Stefanus, menyebut terapi nuklir ini serupa dengan radioterapi dan radiologi.

8 Momen Lucu Basuki Hadimuljono yang Kembali Jabat Menteri PUPR, Main Gitar saat Jokowi Diwawancarai

Yang membedakan dalam kedokteran nuklir, adalah radiasinya dimasukkan ke dalam tubuh lewat suntikan, diminum, maupun inhalasi.

Dosisnya pun seminimal mungkin, tapi efek diagnostik penyakitnya sangat besar.

Selain itu, terapi nuklir juga lebih efektif dalam mengecek fungsi organ tubuh.

"Misalnya kanker tulang, kanker ini menyebar sampai ke tulang mana saja? Nah kita buat radioaktif yang tertangkap di tulang. Jadi terlihat di mana saja penyebaran tumornya," jelas Stefanus.

Ia menambahkan, karena terapi nuklir ini langsung masuk ke dalam tubuh, ia bisa 'lari' ke tempat yang dituju.

Tips Memperkuat Mental Bagi Para Survivor Kanker Payudara, Bertemu Banyak Orang dan Olahraga Rutin

"Misalnya sakitnya hanya hipertiroid, radiasi akan langsung ke sana. Tidak bakal ke liver, ginjal, jantung, jadi meminimalkan egek samping," paparnya.

Iman Krestian, Kepala Bidang Bangunan dan Gedung DPRKPCKTR, mengatakan pihaknya tengah menyusun desain dasar bangunan baru khusus terapi nuklir tersebut.

Kebutuhan ruang-ruangnya, di antaranya adalah ruang Single Photon Emission Tomography (SPECT), radioaktif, radio farmasi, penyimpanan persediaan, penyimpanan limbah B3 hingga densitometri tulang.

4 Tips Menolong Teman yang Depresi, Termasuk Jangan Menceramahi soal Masalahnya!

Untuk fasilitas menginap disediakan sepuluh tempat tidur.

"Lelang manajemen konstruksi kami awali akhir tahun ini. Perkiraan dua bulan selesai, nanti Februari 2020 persiapan basic design. Karena ini termasuk pembangunan kompleks, mungkin paling lambat bulan Juni dimulai," ujar Iman.

Anggaran untuk konstruksi fisiknya sendiri sekitar Rp 30 miliar, sedangkan untuk alat 66 miliar. (Surya/Delya Oktovie)

Berita Terkini