Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kementerian Ketenagakerjaan telah menetapkan besaran kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Timur sebesar 8,15 persen untuk tahun 2020.
Kenaikan UMP tersebut akan diikuti oleh kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang akan dibahas oleh pemerintah kabupaten/kota melalui pembahasan dewan pengupahan di daerah.
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur memberikan masukan agar pemerintah daerah harus mengkaji betul kenaikan UMK, salah satunya dengan melaksanakan survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
• FSPMI Tak Setuju UMP Jawa Timur 2020 Naik 8,51 Persen, Sebut Terlalu Kecil dan Tak Layak
• UMP 2020 Naik 8,51%, Berikut Daftar Besaran Kenaikan Upah untuk 34 Provinsi, Jawa Timur?
Selain itu, FSPMI Jawa Timur juga menyarankan agar pemerintah melakukan berbagai pertimbangan, satu di antaranya adalah untuk memangkas kesenjangan upah antara ring 1, Surabaya dan sekitarnya dengan ring-ring terluar.
"Perbedaan antara ring satu dengan ring terluar selisihnya sampai Rp 2 juta, apakah perbedaan harga beras antara Surabaya dengan Pacitan setinggi itu? Padahal perbedaan kebutuhan hidup mungkin sekitar Rp 500 ribu saja," ucap Ketua FSPMI Jawa Timur, Pujianto, Jumat (25/10/2019).
Pujianto menyarankan, kenaikan UMK di ring satu adalah sebesar 15 persen. Sedangkan di ring terluar adalah 25 persen.
"Ini berdasarkan survei KHL yang kita lakukan tahun ini, kita memerintahkan seluruh DPC kita di kabupaten kota yang sudah punya dewan pengupahan di masing-masing daerah. Yang belum punya dewan pengupahan kita didik semua," pungkasnya.
• UMP Jawa Timur 2020 Naik Jadi Rp 1,76 Juta, Lalu Berapa Besaran UMK Masing-masing Kabupaten/ Kota?
• Cetak Sejarah, Tim Putri Bola Tangan Jatim Raih Perunggu Pertama dalam Pra PON XX PAPUA 2020
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: