Namun penglihatannya samar karena hampir keseluruhan ruangan tertutup material.
"Saya langsung bersihkan materialnya. Dan ternyata benar, itu guru. Itu Bu Rini, saya langsung minta bantuan untuk menarik Bu Rini atau Fina Choironi dari tumpukan material," jelasnya.
• Saatnya Persebaya Surabaya Jadi Buas Lagi di Lapangan dalam Momentum Hari Pahlawan
• Selain Jaring Aspirasi, Fraksi Nasdem DPRD Pasuruan Juga Beri Santunan Anak Yatim dan Kursi Roda
Setelah berhasil ditarik dari reruntuhan, Fina Choironi tampak lemas.
Akhmad Ikhsan mengatakan, tidak ada darah sama sekali. Namun respons dari Fina Choironi sudah berkurang.
"Saya sempat kasih napas buatan tiga kali. Sempat merespons sebentar. Setelah itu, langsung saya gendong dan saya masukkan ke dalam mobil ambulance," jelasnya.
Akhmad Ikhsan pun mengaku ikut ke dalam mobil ambulance menuju rumah sakit.
Fina Choironi sempat mendapatkan penanganan awal, sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
• Sungai Lemon Blitar Diduga Tercemar, Warga Terjun ke Sungai Buru 2 Kg Ikan Mabuk
• VIRAL Cerita Istri Kerja Keras 8 Tahun Jualan Ayam, Hadiahi Suami Mobil Mewah Seharga Rp 844 Juta
"Sempat menggunakan alat pompa jantung, tapi nyawanya sudah terlanjur tidak bernyawa. Ia dinyatakan sudah meninggal dunia," pungkas Akhmad Ikhsan.
Sebelumnya, atap SDN Gentong Pasuruan ambruk, Selasa (5/11/2019) pagi.
Atap empat kelas ini ambruk saat ada kegiatan belajar mengajar.
Sementara ini, ada dua orang meninggal dunia, dan belasan lainnya luka-luka. (Galih Lintartika)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: