Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Dampak perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan membuat populasi Elang Jawa di wilayah Gunung Ijen berkurang.
Kasubag Data Evaluasi dan Kehumasan BBKSDA Jatim, Gatut Panggah Prasetyo mengatakan, hasil tersebut didasarkan pada hasil monitoring di wilayah Pancur Ijen dan Banyu Linu, tahun 2019.
"Dari hasil pengamatan, di wilayah Pancur Ijen sudah tidak terlihat adanya elang Jawa. Sedangkan di wilayah Banyu Linu, masih dapat terpantau elang Jawa sebanyak tiga ekor," ujar Gatut Panggah Prasetyo kepada TribunJatim.com, Senin (25/11/2019).
• Kasus Pemalsuan Akta Otentik Henry J Gunawan, JPU Datangkan 3 Kerabat Terdakwa di Pengadilan Negeri
Padahal, imbuh Gatut Panggah Prasetyo, pengamatan tahun lalu masih terlihat Elang Jawa di wilayah Pancur Ijen.
Gatut lalu menjelaskan,penyebab menurunnya Elang Jawa di wilayah Gunug Ijen kemungkinan diakibatkan perubahan penggunaan lahan. Dimana salah satunya diubah untuk menjadi perkebunan.
"Sehingga mereka (Elang Jawa) berpindah ke tempat atau kawasan lain yang lebih terlindung dan masih alami. Contohnya berpindah ke wilayah Gunung Argopuro, petugas pemantauan sempat melihat adanya Elang Jawa di sekitar wilayah itu," jelas Gatut.
• Ragam Jimat untuk Peserta Tes CPNS 2019, Cukup Diijab Qobul, Keampuhan Juga Dipengaruhi Keikhlasan
• Polisi Bakal Periksa Pelaku Aniaya Siswi SD di Tulungagung, Akan Ada Tersangka Jika Tak Berdamai
Sementara itu, ia menjelaskan bahwa kondisi sebaliknya terjadi di kawasan Gunung Sigogor dan Gunung Picis yang telah ditetapkan sebagai area cagar alam di kaki Gunung Wilis. Sejak tahun 2014 hingga sekarang, di sana mengalami kenaikan populasi Elang jawa.
Hal ini, menurut Gatut, merupakan sesuatu yang membanggakan, mengingat Elang Jawa adalah satwa yang terancam punah serta merupakan burung endemik Pulau Jawa yang juga dianggap sebagai burung pada lambang negara Indonesia, Pancasila.
"Tentunya kita berupaya agar populasi Elang Jawa makin meningkat. Selain menjaga kelestarian ekosistemnya, kita juga melakukan sosialisasi dan edukasi ke warga sekitar terhadap pentingnya kelestarian satwa dan ekosistem. Karena peran serta masyarakat sangat berpengaruh terhadap kelestariannya juga," ujar Gatut.