TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 15 guru TK asal Kabupaten Tulungagung menjadi korban kecelakaan bus di Kesamben Blitar, dipindah ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Pemindahan ini atas usul Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, untuk memudahkan keluarga yang merawat.
Sembilan di antara dalam kondisi yellow (cukup berat), dan enam sisanya dalam kondisi hijau.
Menurut Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr Iskak, M Rifai, para pasien tiba sejak Sabtu (7/12/2019) siang hingga Minggu (8/12/2019) dini hari.
"Kami sudah rapat dan tangani sesuai dengan kondisi mereka," terang Rifai.
Sebagain pasien sempat langsung pulang oleh keluarganya.
• Kunjungi Surabaya, Menteri PPPA Apresiasi Pemkot Atas Program Pahlawan Ekonomi Bagi Perempuan
Namun, karena merasa kondisinya belum membaik, mereka memilih memeriksakan diri ke RSUD dr Iskak.
Dua diantaranya sekedar dilakukan observasi tanpa masuk ruang perawatan, enam sudah diperbolehkan pulang, tujuh masih di ruang perawatan.
"Yang sudah membaik langsung pulang. Kondisinya memang tidak seberapa," tutur Rifai.
• Cucu Bung Karno Sebut Whisnu Sakti Buana Kader Terbaik PDIP yang Bisa Gantikan Wali Kota Risma
Kabag Humas Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro mengatakan, belum semua pasien bisa dipindah ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Terakhir masih ada 19 guru TK yang masih membutuhkan perawatan lanjutan di RUSD Wlingi.
Tiga diantaranya luka berat dan harus melakukan CT scan.
"Pasien yang diperbolehkan pulang tetap dipantau. Jika ada kondisi darurat di rumah, diminta menghubungi RSUD dr Iskak," ujar Galih.
Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata Fabian Anugerah Trans yang mengangkut rombongan guru dan kepala sekolah TK dari Tulungangung mengalami kecelakaan maut di Kesamben Blitar, Sabtu (7/11/2019).
Hingga Sabtu sore, polisi belum menentukan penyebab kecelakaan yang menewaskan lima orang itu.
• ALASAN Untung Habisi Nyawa Kekasih Gelapnya dengan Bantal di Kamar Kos, Kesal Terus Dimintai Uang