PENGAKUAN Siswi MTsN 2 Cirebon Mobil Tabrak Truk di Nganjuk, Mau ke Kampung Inggris Berakhir Tragis
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Salah satu penumpang Mitsubishi Colt nopol E 7026 KB yang terlbat kecelakaan di jalan Tol Nganjuk-Madiun, Nisya Aska Mutiara (14) siswi MTsN 2 Cirebon kelas IX mengaku tidak tahu kejadian kecelakaan.
Tapi tiba-tiba bagian depan mobil siswa MTsN 2 Cirebon tabrak truk di Nganjuk itu sudah hancur dan ibu guru pendamping, Sri Maryati sudah terlempar keluar dan kondisi meninggal dunia.
"Kami melihat kondisi teman-teman sebentar setelah itu kami tidak ingat apa-apa," kata Nisya di RSUD Nganjuk, Senin (16/12/2019).
• PENYEBAB Mobil Siswa MTsN 2 Cirebon Tabrak Truk di Nganjuk, Sopir Hilang Konsentrasi & Mengantuk
• UPDATE Korban Laka Mobil Elf Rombongan MTSN 2 Cirebon Seruduk Truk, 6 Orang Dibawa ke RSUD Nganjuk
• BREAKING NEWS - Mobil Elf Rombongan MTSN 2 Cirebon Seruduk Truk di Tol Nganjuk-Madiun, 1 Orang Tewas
Dijelaskan Nisya, rombongan siswa kelas IX MTsN 2 Cirebon berangkat menggunakan mobil travel Mitsubishi Colt Fuso sekitar pukul 23.00 WIB.
Selama dalam perjalanan, tidak ada sesuatu yang aneh dalam perjalanan melewati jalan Tol Trans Jawa. Rombongan siswi MTSN 2 Cirebon tujuan ke kampung Inggris di Pare Kediri.
"Kami akan belajar di kampung Inggris dengan didampingi ibu guru bahasa Indonesia sebagai pendamping dan menjadi korban meninggal kecelakaan," tutur Nisya.
• Polres Nganjuk Larang Konvoi Tahun Baru 2020, Gelar Operasi Lilin Semeru 2019 10 Hari
Sementara itu, sopir Mitsubishi Colt pengangkut rombongan siswi MTSN 2 Cirebon, Rachman Hadi masih dalam konsidi shock atas peristiwa kecelakaan hingga menewaskan satu penumpangnya yang juga Guru pendamping Siswa MTSN 2 Cirebon.
"Maaf, kami belum bisa memberi keterangan. Saya masih terpukul," kata Rachman Hadi di Mapolres Nganjuk.
Sedangkan sopir truk box, Sarno Armoro menjelaskan, saat kejadian dirinya sedang menjalankan truk di lajur kiri dengan kecepatan 60 km/jam. Tibs-tiba laju truk terdorong sedikit kencang. Ketika dilihat dari kaca spion, ternyata ada mobil yang menabraknya dari belakang.
"Saya terkejut juga tadi kok tiba-tiba laju truk tambah kencang sendiri. Dan untung saja saya tetap konsentrasi sehingga tetap dapat mengendalikan laju truk dan berhenti melihat apa yang terjadi," kata Sarno Asmoro.
Setelah itu, menurut Sarno, dirinya melanjutkan perjalanan hingga ke pintu tol dan melapor ke petugas Patroli jalan ton.
"Setelah itu kami dibawa ke kantor Satlantas Nganjuk ini. Untuk barang yang kami angkut dari Jakarta akan kami kirim ke Surabaya," tutur Sarno Asmoro