Antisipasi Jatuh Korban Saat Banjir Susulan, Polres Gresik Bagi-bagi Ban ke Warga Bantaran Sungai
TRIBUNGRESIK.COM, CERME - Mengantisipasi jatuhnya korban akibat banjir susulan di kecamatan rawan banjir, Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo bagikan sejumlah peralatan untuk warga.
Kapolres menaiki mobil bak terbuka mendatangi kantor Balai Desa Iker-iker Geger, Kecamatan Cerme. Disana, dia membagikan sejumlah ban kepada perangkat desa.
Ban, ini akan diberikan kepada warga yang berada di bantaran sungai agar saat hujan tiba bisa mengevakuasi diri sendiri terlebih dahulu sebelum petugas datang.
• Gresik Hujan Lebat Disertai Angin, Pohon Diameter 20 Cm di Jalan Raya Morowudi - Benjeng Tumbang
• Motor vs Mobil Honda Adu Moncong di Jalan Raya Manyar Gresik, Pengendara Dilarikan ke RSUD Ibnu Sina
• Mengidap Disleksia, Ariel Gelar Pameran Tunggal di Gresik
Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo mengatakan ini merupakan langkah antisipatif untuk mencegah adanya korban. Mengingat di sejumlah wilayah lain masih dilanda banjir dan intensitas hujan cukup deras.
Selain, mendirikan posko pengungsian dan menempatkan petugas yang stand by untuk melakukan monitor.
Sosialisasi kepada warga ini juga sebagai edukasi agar warga tidak panik saat hujan deras ataupun kali lamong meluap. Empat peralatan diberikan polisi.
"Kami menempatkan ban-ban mobil berfungsi sebagai pelampung penyelamat kita bagikan ke posko darurat, balai desa dan pos siskamling dan beberapa rumah di dekat sungai," ujarnya, Minggu (5/1/2020)
Kedua, sejumlah tiang pancang jalur evakuasi juga dipasang. Hal ini agar masyarakat tidak bingung. Biasanya saat banjir masih semata kaki masyarakat enggan evakuasi. Saat mulai naik, barulah mereka evakuasi. Saat itu juga tidak terlihat batas jalan dengan parit ataupun sungai.
"Kami berikan tiang pancang agar betul-betul memahami bahwa itu jalur evakuasi dan masih jauh dari sungai agar segera evakuasi menuju dataran tinggi," kata Kapolres.
Kemudian, kentongan dari bambu dibagikan ke sejumlah siskamling. Fungsinya saat air naik saat malam dimana warga terlelap tidur. Agar petugas siskamling memukul kentongan. Agar masyarakat bisa memiliki waktu yang cukup untuk evakuasi.
Terakhir, tali tampar di gapura dan di tiang pancang dipasang kuat supaya masyarakat bisa menyelamatkan diri saat arus air cukup deras dengan memegang tali tampar.
"Semoga apa yang kami laksanakan bisa berdampak dan manfaat kepada masyarakat yang rawan terdampak banjir di tiga kecamatan di Cerme, Benjeng dan Balongpanggang," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Iker-iker Geger, Kristono mengaku setiap musim penghujan tiba. warganya melihat mendung ke arah hulu Kali Lamong. Sebab, mereka cemas jika banjir kiriman datang meski tidak turun hujan.
Di Desa Iker-iker Geger terdapat empat dusun, 16 RT dan paling rawan ada tiga.
"Elemen yang dibagikan Polisi pasti dibutuhkan. Semoga dengan adanya ini tidak ada korban jiwa," kata dia.
Kristono berharap agar banjir bisa berkurang meski curah hujan cukup tinggi. (wil)