TRIBUNJATIM.COM - Nama Reynhard Sinaga menjadi sorotan setelah kasusnya terkuak ke publik.
Kasusnya yang telah didalami sejak 2015 hingga 2017 pun mulai terkuak ke publik.
Reynhard terbukti melakukan 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.
• Tidak Hanya Merekam Aksi Bejatnya dengan Kamera, Reynhard Sinaga Juga Pamer Foto Korban di WhatsApp
Semua aktivitas itu ia lakukan dalam kurun waktu dua setengah tahun sejak 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.
Kepolisian Manchester mulai menyelidiki cara Reynhard membuat korbannya tidak sadar saat diperkosa.
Menurut keterangan Kepolisian Manchester yang dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Reynhard diduga menggunakan GHB.
Apa itu GHB? Simak penjelasannya berikut:
Reynhard dicurigai sering kali mengajak korban yang tampak rentan setelah mabuk di dekat apartemennya.
Reynhard kemudian sengaja memasukkan obat yang dicurigai adalah Gamma-Hydroxybutyrate (GHB).
Apa itu GHB?
Dikutip dari Kompas.com, Pakar Adiksi dan Peneliti Obat-obatan Terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr Hari Nugroho, mengatakan bahwa GHB marak digunakan di Eropa sekitar tahun 1990-an.
“Biasanya digunakan di klub atau tempat hiburan malam,” tutur dr Hari kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2020).
dr Hari menjelaskan, GHB merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf (neurotransmitter).
Efeknya sama seperti ketika orang minum alkohol.
“Efeknya bikin teler, bikin rileks. Kalau digunakan sampai overdosis bisa mengganggu tingkat kesadaran, juga mengganggu pernapasan yang berakibat kematian,” tambahnya.