Tiga Atap Kelas MIN 1 Pasuruan Ambruk

FAKTA Ambruknya Tiga Atap Kelas MIN 1 Pasuruan, Sudah Siap Renovasi Hari Ini Tapi Atap Keburu Ambruk

Penulis: Galih Lintartika
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga bangunan kelas di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan di Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Kamis (9/1/2020) siang ambruk.

FAKTA Ambruknya Tiga Atap Kelas MIN 1 Pasuruan, Sudah Siap Renovasi Hari Ini Tapi Atap Keburu Ambruk

TRIBUNPASURUAN.COM, BEJI - Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan di Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Abdul Muid mengaku, hari ini sebenarnya tukang sudah mau mulai mengerjakan renovasi hari ini, terkait ambruknya 3 atap kelas MIN I Pasuruan.

Ia menyebut, kemarin, pihaknya sudah sepakat dengan pemborong, termasuk harga dan sejenisnya. Bahkan, pembayarannya bisa dilakukan secara mengangsur.

"Sudah ketemu harganya, untuk membangun tiga kelas dan cor persiapan untuk ditingkat lantai 2. Borongannya kemarin mencapai Rp 250 jutaan," jelasnya.

Ambruknya Tiga Atap Kelas MIN 1 Pasuruan, Tiada Angin Langsung Ambruk & Evakuasi Anak

KRONOLOGI Ambruknya Tiga Atap Kelas di MIN 1 Pasuruan, Kepsek Sudah Curiga Sejak Dengar Suara Bruk

BREAKING NEWS - Tiga Kelas di MIN 1 Pasuruan Ambruk

Kata dia, sebenarnya, hari ini tukang mulai mengeluarkan barang - barang di dalam kelas. Hanya kurang lemari saja.

"Sebenarnya tadi menunggu tukang lemari saja untuk membuka lemari dan langsung mulai pembangunan. Tapi ini berbeda kenyataannya," papar dia.

Menurutnya, langkah setelah ini, pihaknya masih akan koordinasi dengan pemerintah pusat. Kata dia, pihaknya masih menunggu arahannya seperti apa.

Terpisah, Wakapolres Pasuruan Kompol Hendy mengatakan, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab kejadian ini.

Ia mengaku, pihaknya masih perlu waktu untuk pulbaket dan puldata sebelum menyimpulkan penyebab ambruknya atap tiga kelas ini.

"Kami tadi sudah pasang police line, anggota juga sudah olah TKP, nanti kami akan sampaikan penyebab ambruknya tiga atap kelas ini. Sejauh ini, kecelakaan ini tidak menyebabkan korban jiwa hanya kerugian materil saja," pungkas dia.

Sebelumnya, Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan di Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Abdul Muid mengaku, sebelum kejadian ambruknya tiga atap kelas ini, pihak sekolah sudah takut dan khawatir.

Abdul Muid mengatakan, tiga kelas yang terdiri dari kelas II C, II D, III ini sudah dikosongkan sejak 20 Desember 2019.

Alasannya, karena pihak sekolah menilai ada yang tidak beres dengan bangunan ini.

Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pasuruan menyebutkan, tiga kelas ini dibangun pada tahun 1996 dan tidak pernah direnovasi sama sekali, kecuali pengecatan yang sudah dilakukan beberapa kali.

"Saat itu kami melihat ada plafon yang retak. kami khawatir dan takut, makanya kami pindahkan anak-anak di kelas lain, dan gazebo yang ada untuk aktivitas belajar mengajar," kata Abdul Mu'id.

Sejak saat itu, kelas sudah kosong.

Adapun pada tanggal 21 Desember 2019, anak-anak sudah libur sekolah pasca ujian semester.

Kemudian, pada tanggal 2 Januari 2020, anak-anak sudah tidak belajar di kelas itu.

Berita Terkini