Teuku mengatakan, KBRI di China selalu memonitor kondisi WNI yang masih berada di Wuhan dan selalu berkomunikasi dengan mereka.
"Pemerintah memastikan kecukupan logistik bagi mereka yang masih berada di wilayah terdampak," kata dia.
• Penjelasan Eks Kepala Intelijen TNI Soal Kabar Virus Corona Diduga Senjata Biologis China, Benarkah?
Belum siap evakuasi WNI
Di samping pengiriman ribuan masker ke China, Teuku mengatakan saat ini pemerintah masih belum siap untuk mengevakuasi WNI dari China.
Dia menyampaikan, pemerintah Indonesia masih mematangkan pilihan untuk mengevakuasi WNI yang masih berada di China.
Kemenlu, lanjut dia, akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk pematangan misi evakuasi tersebut.
"Kemlu telah meminta Dubes RI di Tiongkok untuk mengkoordinasikan rencana evakuasi ini kepada otoritas setempat," kata dia.
• Awal Mula Munculnya Virus Corona Terungkap, Bukan dari Sup Kelelawar Tapi Pasar Seafood di Wuhan
Kondisi mental WNI mulai menurun
Para mahasiswa dan warga negara Indonesia lainnya yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, China berharap segera dievakuasi oleh pemerintah.
"Mahasiswa dan teman-teman mulai drop mentalnya, pasrah dan bahkan pesimistis ada evacuation plan dari pemerintah," kata Ketua Ranting Huazhong University of Science and Technology Wuhan, Khoirul, melalui keterangan tertulis, Rabu (29/1/2020) pagi.
Pada Selasa (28/1/2020), Khoirul mengaku mendapat informasi ada sejumlah WNI yang mengalami gejala batuk lebih dari dua minggu.
• Ramai Virus Corona, Ramalan Mbah Mijan soal Wabah Mematikan Terbukti? Beri Pernyataan Baru: Waspada
WNI tersebut dikabarkan tidak memiliki riwayat penyakit bronchitis (bronkitis) sebelumnya.
Namun, Khoirul belum dapat mengonfirmasi di mana lokasi pasti WNI itu berada.
Meski demikian, Khoirul menyatakan, WNI tersebut takut untuk memeriksakan diri ke dokter setempat karena khawatir justru akan dikarantina.
Selain itu, ada kekhawatiran mereka akan ditelantarkan karena membludaknya pasien dari klinik dan rumah sakit.
"Jadi, mereka mengambil keputusan untuk diam dan berharap bisa pulang (ke Indonesia) dan diperiksa di sana. Pilihan berisiko," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 10.000 Masker Dikirim ke China untuk 243 WNI