Tahun Baru Imlek

Mengharmonikan Kain Tenun Ikat Sumba Timur dengan Budaya Tionghoa oleh Designer Stephanie Zhang

Penulis: Mayang Essa
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dengan padukan budaya Tionghoa dan Indonesia, Stephanie Zhang selaku Desainer kombinasikan motif khas Cina dan Kain Tenun Khas Sumba. Sambut Perayaan Cap Go Meh, Desainer Stephanie Zhang Usung Bordir Khas China dalam Busana Ready to Wear.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Budaya Indonesia memang kaya.

Baik seni budaya maupun keragaman kerajinannya. Salah satunya ialah Sumba Timur dari Sumba Timur.

Beragam motif etnik nan otentik merupakan hasil tangan terampil masyarakat daerah yang terkenal eksotik tersebut. 

Tiap tenun yang tercipta pun bukan asal-asalan saja, melainkan memiliki makna mendalam.

Maka tidak jarang, kain ini identik dengan kesan tua.

Oleh sebab itu, untuk lebih mendekatkan keindahan tenun Sumba Timur pada generasi milenial, Desainer Stephanie Zhang menghadirkan busana koleksi casual for milenial (kasual untuk milenial). 

Satpol PP Tangkap 3 Anak di Bawah Umur Hendak Tawuran di Kapasari Surabaya, Bawa Celurit dan Parang

Diduga Tertekan karena Masalah Keluarga, Siswi SMA di Trenggalek Minum Cairan Pembersih Lantai

Model Charlize Chayadi (15), Florence Amelinda (19) dan Jennifer Zefanya (27) saat peragakan busana ready to wear spesial Cap Go Meh. (TRIBUNJATIM.COM/HABIBUR ROHMAN)

Museum dan Galeri SBY di Pacitan Akan Dibangun, Presiden RI ke-6 Dijadwalkan Hadiri Groundbreaking

Didorong Maju Jadi Pendamping Machfud Arifin, Ketua PCNU Surabaya: Tunggu Perintah Kiai Sepuh

Diduga Gunakan Ijazah Palsu, Polres Situbondo Tetapkan Kades Battal Sebagai Tersangka

Karya Stephanie Zhang dituangkan dalam bentuk pakaian ready to wear.

"Saya memang sengaja menggunakan tenun Sumba. Karena saya lihat, belum banyak fashion yang menggunakan kain tenun ikat Sumba Timur. Selain itu, saya juga padukan kain khas Indonesia ini dengan ornamen khas Tionghoa," terangnya, Jumat (7/2/2020). 

Menurut Stephanie Zhang, padupadan dua budaya yang berbeda ini berhasil menghasilkan tampilan yang lucu.

Hal ini terlihat pada harmonisasi tenun ikat dari Sumba Timur dengan motif gambar ayam dan motif gambar burung phoenix, naga dan lampion yang menjadi ciri khas negeri tirai bambu itu. 

“Ternyata setelah dipadukan bisa masuk. Motif dari tenun itu sendiri juga merupakan lambang kerajaan atau bangsawan. Jadi sesuai dengan perpaduan burung phoenixnya," katanya. 

Alfian Fahrul Korban Tewas Kecelakaan Tunggal di Ngunut Tulungagung Merupakan Pegawai Bank Daerah

Apartemen di Surabaya Jadi Lokasi Pabrik Ganja Sintetis, Polisi: Diedarkan di Jakarta

BPS: 243.899 Wisatawan Asing ke Jawa Timur Sepanjang 2019, Terbanyak dari Malaysia

Konsep busana siap pakai perpaduan budaya Tionghoa dan Nusantara ini hadir dengan model cuttingan modern.

Namun demikian, Stephanie Zhang tetap menampilkan ciri khasnya pada setiap karyanya.

Yaitu, kesan seksi pada busana ini.

"Walaupun bentuknya longgar tetapi tetap menampilkan sisi seksi. Chic, simple, elegan dan seksi. Entah pada crop atau putungnya," imbuhnya. 

Busana ini juga bisa digunakan untuk perempuan berhijab. Tinggal menggunakan dalaman panjang.

"Jadi sebenarnya bisa dua look juga," katanya.

Penulis: Mayang Essa

Editor: Elma Gloria Stevani

Berita Terkini