Ustaz Abdul Somad: Sosok Ini yang Pertama Sebut Virus Corona, Virus Mematikan Ada Sejak Zaman Nabi

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustaz Abdul Somad ungkap sosok yang pertama kali menyebut virus corona

TRIBUNJATIM.COM - Virus Corona yang berasal dari kota Wuhan, China diketahui sudah hampir menyebar ke seluruh negara.

Virus Corona ditakuti oleh banyak orang, dikarenakan virus Corona itu terkenal mematikan.

Gejala seseorang yang terinfeksi virus Corona antara lain batuk, demam, dan sulit bernafas.

Nekad Menikah saat Merebak Virus Corona, Ribuan Pasangan di Korea Ikuti Nikah Massal Bermasker

Sejauh ini, belum ada obat yang kiranya bisa menyembuhkan virus Corona secara total.

Beberapa langkah yang disarankan untuk mencegah virus Corona antara lain mencuci tangan, menghindari kontak dengan orang yang sakit, menutup mulut saat batuk dan bersin .

Ustaz Abdul Somad sebut sosok yang pertama kali menyebut virus corona

Ustaz Abdul Somad saat menjawab pertanyaan tentang virus corona (YouTube TAMAN SURGA. NET)

Pada unggan video di channel TAMANSURGA.NET, Ustaz Abdul Somad mengatakan ada sosok yang pertama kali menyebut tentang virus Corona. 

"Betulkah Ustaz penyakit corona telah dinyatakan dalam Al-Qur'an?" kata Ustaz Abdul Somad sambil membacakan pertanyaan dari audiensnya

Adapun yang pertama menyebut virus corona ini adalah ulama dari Yaman.

VIRAL Video Warga Apartemen di Wuhan Saling Meneriakkan Semangat Satu Sama Lain Hadapi Virus Corona

Namanya Al Habib Abu Bakar Masyhur al Adni.

Dirinya mencantumkan virus Corona dalam buku yang ditulisnya sekitar 5 sampai 10 tahun yang lalu, menurut Ustaz Abdul Somad.

"Dia sebut di situ, nama virus yang belum ada pada zaman sebelumnya. Dia menulis di situ, humma al Quuruna. Kalau dalam Alquran tidak ada," kata Ustaz Abdul Somad.

"tulis disitu humma al corona, humma artinya demam panas, dan corona," tegas Ustaz Abdul Somad .

Virus mematikan sudah ada sejak zaman Nabi

Mengutip dari kanal YouTube Muslim Milenial MOP Channel, pemberitaan yang heboh tentang virus Corona ini membuat berbagai spekulasi dan teori konspirasi.

Umat muslim percaya bahwa wabah virus yang mematikan sudah ada sejak zaman Nabi.

Pemandangan Haru Perawat RS Virus Corona Peluk Putrinya dari Kejauhan, Ibu di Sini Melawan Monster

Virus tersebut satu di antaranya adalah kusta yang menular dan mematikan. 

Rasulullah bersabda, "Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi wabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu." Hadits riwayat Bukhari dan muslim

Diberitakan sebelumnya, kelelawar merupakan salah satu pemicu terjadinya virus Corona. 

Hewan satu ini biasanya dijadikan menu hidangan pada masakan China.

Biasanya kelelawar diolah menjadi sup kelelawar.

VIRAL Pemandangan Haru Ayah Menangis Lihat Anak Balitanya yang Terinfeksi Virus Corona Minta Dipeluk

Allah SWT berfirman, "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan), yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. 

Pada hari ini, orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. 

Terkurung 19 Hari karena Virus Corona, Wanita di China Ini Punya Ide Pakai Mobil Remote Controlnya

Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.

Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Ma'idah ayat 3)

Mengutip dari Kompas TV, berbicara tentang kelelawar sebagai salah satu sumber virus Corona, Islam sejak dulu telah melarang umatnya untuk mengonsumsi binatang ini.

Diperkuat lewat sebuah hadits  yang menyatakan haramnya memakan kelelawar .

Pendapat yang tepat menurut ulama Hambali dan Syafi’iyah dalam masalah ini, kelelawar haram dimakan karena dilarang untuk dibunuh sebagaimana disebutkan dalam hadits:

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata, “Janganlah kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbih. Jangan kalian pula membunuh kelelawar, karena ketika Baitul-Maqdis roboh ia berkata: ‘Wahai Rabb, berikanlah kekuasaan padaku atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan mereka” (HR. Al Baihaqi dalam Al-Kubraa 9: 318 dan Ash-Shughraa 8: 293 no. 3907, dan Al-Ma’rifah hal. 456. Al Baihaqi berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

5 Hal Tentang Virus Corona Trending di China Pekan Ini, Ibu Menangis Minta Dibukakan Akses ke Dokter

Dalam Al Mughni  (11: 66) disebutkan, “Imam Ahmad ditanya mengenai orang yang makan kelelawar dan ditanyakan pula mengenai khuthof (sejenis kelelawar).

Imam Ahmad menjawab, “Saya tidak tahu (mengenai hukumnya).”

An Nakho’i mengatakan, “Setiap burung itu halal kecuali kelelawar.” Kelelawar diharamkan karena khobits (kotor), orang Arab menganggapnya demikian dan tidak memakannya.” Allah Ta’ala berfirman,

 “Dan diharamkan bagi mereka segala yang khobits (buruk)” (QS. Al-A’raf : 157).

Permintaan Masker Pasca Virus Corona Meningkat, Karyawan Pabrik Lembur, Harganya Melambung Tinggi

Anjuran Al-Quran untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan baik menemukan kebenarannya.

Bahwa makanan dalam ajaran islam disamping harus memenuhi unsur kehalalan juga harus memenuhi unsur kesehatan dan gizi yang tinggi.

Sebaliknya, segala makanan yang haram dan tidak  bergizi dilarang keras untuk dikonsumsi.

Berita Terkini