Sistem kasim berakhir ketika dihapuskan pada 5 November 1924, ketika kaisar terakhir, Puyi diusir dari Kota Terlarang, tempat ia tinggal sejak revolusi 1912.
Alasan untuk menjadi seorang Eunuch (sebutan untuk Kasim)
Paksaan
Sekitar seperdelapan dari mereka yang menjadi kasim adalah anak-anak kecil yang tunduk pada tekanan orang tua.
Keluarga akan menerima hadiah uang tunai untuk menyumbangkan putra mereka, tetapi mereka juga berharap anak-anak mereka akan memiliki kehidupan yang lebih nyaman dan sejahtera di istana.
Kemiskinan
Beberapa orang dewasa, dengan keterbatasan ekonomi dan memilih jalan hidup yang jujur, mereka lebih memilih menjadi Kasim yang dikebiri daripada hidup mengemis dan mencuri.
• Sejarah Wedang Ronde, Dipercaya Jadi Hidangan untuk Para Dewa Setiap Tahun Baru Imlek
Kebebasan untuk memilih
Alasan lainnya yakni beberapa pria berpikir menjadi kasim istana akan lebih punya kebebasan untuk memilih. Kehidupan di luar istana yang sulit membuat mereka memilih menjadi kasim meskipun dikebiri.
Hukuman
Kaisar Guangwu dari Han (memerintah antara 25 dan 57 SM) mengubah semua hukuman mati menjadi emaskulasi (kebiri) dan kaisar yang berturut-turut mengikuti dekrit ini.