Temuan baru jenis pasien paling rentan terinfeksi virus Corona, bisa ditangkal dengan obat antimalaria?
TRIBUNJATIM.COM - Otoritas Kesehatan China telah mengeluarkan penelitian omnibus tentang lebih dari 70.000 kasus yang terkonfirmasi atau kasus dugaan virus Corona.
Hasil studi terkait virus Corona ini menunjukkan, epidemi tersebut menurun minggu lalu.
Namun, penulis penelitian tersebut memperingatkan bahwa infeksi virus Corona dapat melonjak setelah orang-orang kembali bekerja dari libur Tahun Baru Imlek.
• Selain Obat Antimalaria untuk Virus Corona, Khasiat Tanaman Asli Indonesia Ini Juga Tak Kalah Ampuh
Penelitian ini diterbitkan pada Senin (17/2/2020), oleh Pusat Pengendalaian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC).
Penelitian ini mencakup seluruh kasus yang tercatat dalam Sistem Informasi Penyakit Menular hingga 11 Februari 2020.
• Cara Membedakan Gejala Virus Corona, Influenza, dan Pilek, Segera ke Dokter Jika Ada Tanda-tanda Ini
Cakupan menjadikannya studi terluas untuk kasus wabah virus Corona yang kini dikenal dengan nama Covid-19.
Mengutip South China Morning Post (SCMP), Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dirinya tetap waspada meskipun hasil penemuan dalam penelitian tersebut cenderung positif.
"Tren ini harus diinterpretasikan dengan sangat hati-hati."
"Tren dapat berubah seiring dengan populasi baru yang terdampak," kata Tedros.
• Tanda Tubuh Terinfeksi Virus Corona Diungkap Pasien yang Sembuh, Tenggorokan dan Perut Sakit
Jenis pasien paling rentan terinfeksi
Penelitian tersebut memberikan data granular pada parameter seperti kelompok umur dan jenis kelamin orang-orang yang terinfeksi ataupun tewas akibat virus Corona.
Dari data-data tersebut, salah satu temuan yang paling mencolok adalah tingkat kematian bagi mereka yang berusia di atas 80 tahun mencapai 14,8%.
Sementara, untuk rentang usia 70-79 tahun, tingkat kematiannya adalah sebesar 8%.
Infeksi tersebut tersebar secara merata, baik pada perempuan maupun laki-laki, dengan persentase kasus yang dialami laki-laki sebesar 51,4%.
• VIRAL Kakek Pasien Virus Corona Tewas, Baru Dapat Kasur 3 Jam sebelum Meninggal, Suasana di RS Kalut
Berhubungan dengan Hubei
Penelitian tersebut juga mencatat, tingkat kematian rata-rata untuk laki-laki lebih tinggi, yaitu sebesar 2,8%.
Sementara tingkat kematian rata-rata perempuan sebesar 1,7%.
Pasien di Hubei memiliki tingkat kematian sebesar 2,9%.
Sepanjang daratan China, setengah dari pasien yang mencapai kondisi kritis pun meninggal.
Dari kematian untuk kasus-kasus yang dikonfirmasi selama periode penelitian, 979 kematian atau 95,7% dari seluruh kematian akibat virus Corona, terjadi di Hubei.
• VIRAL Video Gagak Bergerombol di Wuhan China, Dikaitkan Mayat Korban Virus Corona, Warga Cemas
Data juga menunjukkan bahwa 1.716 tenaga kesehatan terinfeksi oleh virus Covid-19 ini.
Jumlah ini berkontribusi sebanyak 3,8% dari total kasus yang terkonfirmasi.
5 dari tenaga kesehatan yang terinfeksi pun meninggal.
• Pria China Menghilang Pasca Unggah Video Perlihatkan Kacaunya Wuhan setelah Virus Corona Merebak
Dalam penelitian juga dikaji, apakah orang-orang yang terinfeksi baru-baru ini mengunjungi Wuhan beberapa waktu sebelumnya.
Variabel ini disebut sebagai "hubungan paparan Wuhan".
Peneliti mengatakan bahwa jumlah orang yang diteliti untuk variabel tersebut terbilang lebih sedikit dari total kasus infeksi yang terkonfirmasi, karena beberapa data yang hilang.
Dari 37.269 orang yang dianalisis untuk variabel ini, 85,8% ditemukan memiliki hubungan dengan ibu kota Hubei.
• Rahasia Hidup Orang-orang China yang Kebal dari Virus Corona, Darahnya Beda, Ilmuwan Sampai Kaget
Obat virus Corona
Dilaporkan, para ahli di China telah melakukan uji klinis untuk sebuah obat yang dirasa cukup efektif untuk menangkal virus Corona.
Obat virus Corona tersebut bernama Chloroquine Phosphate atau obat antimalaria.
Berdasarkan hasil uji klinis, Chloroquine Phosphate yang merupakan obat antimalaria, memiliki efek kuratif tertentu pada virus Corona terbaru, Covid-19.
• 7 Khasiat Bunga Lawang yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Rempah dengan Bentuk Unik
Hal ini juga disampaikan oleh seorang pejabat di China, Senin (17/2/2020) lalu.
Melansir dari Xinhua, menurut Sun Yanrong selaku wakil kepala Pusat Nasional Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dalam konferensi pers mengatakan bahwa para ilmuwan menyarankan bahwa Chloroquine bisa diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.
Sun Yanrong menjelaskan, Chloroquine Phosphate yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah beberapa putaran skrining uji coba.
Menurutnya, obat tersebut telah dalam uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong, China Selatan, dan Provinsi Hunan, China Tengah.
Hasilnya menunjukkan kemanjuran yang cukup baik.
"Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih," tutur Sun Yanrong kepada Xinhua.
• 6 Khasiat Putri Malu yang Tak Pernah Disangka, Ekstraknya Dapat Diminum sebagai Obat
Sun Yanrong memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit 4 hari setelah menunjukkan gejala virus Corona.
Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
• 3 Cara Mengonsumsi Kulit Pete yang Manfaatnya Dahsyat untuk Tubuh, Bisa Obati Impotensi?
Chloroquine di Indonesia
Dikutip dari hellosehat.com, Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria.
Parasit penyebab malaria masuk melalui gigitan nyamuk dan kemudian menetap dalam jaringan tubuh, seperti sel darah merah atau hati.
Obat ini tergolong sebagai obat antimalaria yang berfungsi untuk mematikan parasit yang menetap dalam sel darah merah.
• Download Drama Korea Romantic Doctor, Teacher Kim 2 Sub Indo Episode 1-22, Streaming di Sini
Chloroquine perlu dikombinasi karena obat pendamping bertugas untuk mematikan parasit yang berkembang biak di jaringan tubuh lainnya.
Keduanya mungkin diperlukan demi mencapai kesembuhan yang optimal sekaligus untuk mencegah kembalinya infeksi (relaps).
Di Indonesia, malaria merupakan penyakit endemis, terutama di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat, serta di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra.
Oleh karena itu, orang-orang yang akan bepergian ke daerah tersebut dianjurkan untuk mengonsumsi obat antimalaria.
• Download Drama Korea Class of Lies Sub Indo Dibintangi Yoon Kyun Sang, Streaming di Sini
Dikutip dari alodokter.com, Chloroquine hanya dikonsumsi seminggu sekali, dan dapat digunakan oleh anak-anak serta ibu hamil di semua trimester.
Chloroquine diminum 1-2 minggu sebelum bepergian hingga 4 minggu setelah pulang.
• Download Lagu MP3 Bagaikan Langit di Sore Hari Versi DJ Remix, Lagu Populer di Tik Tok 2020
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kajian Terbaru, Berikut Jenis Pasien Paling Rentan Terinfeksi Virus Corona.