Sikap Ratusan Calon Jemaah di Lamongan Setelah Arab Saudi Setop Sementara Umrah

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan, Banjir Sidomulyo.

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Pemerintah Arab Saudi memutuskan larangan masuk ke negaranya untuk warga di 22 negara, baik kepentingan umrah maupun ziarah.

Hal ini berdampak bagi 124 calon jamaah umrah di Lamongan Jawa Timur.

Bahkan, ada pula calon jemaah baru mengetahui informasi saat menjelang keberangkatannya.

Mereka mendapat kabar bersamaan keberangkatannya hendak menuju tanah harom Makkah - Madinah.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan, Banjir Sidomulyo merinci total ada sebanyak 124 calon jamaah umrah dari beberapa biro asal Lamongan yang keberangkatannya tertunda, Minggu (1/3/2020).

"124 orang itu sebenarnya dijadwalkan berangkat bulan Maret," kata Banjir Sidomulyo.

Modus Perampokan Pecah Kaca Mobil, Pelaku Gondol Uang dan Surat Resmi Saat Korban Sedang Makan Malam

Perahu Terbalik di Sungai Brantas Jombang hingga 4 Orang Hilang, Warga Nganjuk Ikut Pantau Dam

Meski Gagal Menang Laga Perdana, Pelatih Persebaya Optimistis Timnya Raih Gelar Juara Musim Ini

Pencarian Korban Perahu Penyeberangan Terbalik di Sungai Brantas Diperluas hingga Radius 16 Km

Rivalitas Tinggi, Persebaya Surabaya Akan Berusaha Maksimal Hadapi Persija Jakarta

Mobil Warga Pasuruan Jadi Korban Kejahatan Pecah Kaca di Malang, Uang hingga Surat Resmi Raib

Para calon jemaah umrah asal Lamongan keberangkatannya tertunda itu merupakan jemaah dari 3 travel, yaitu travel Farfaza sebanyak 45 orang yang akan berangkat tanggal 1 dan 2 Maret.

Kemudian 45 orang jemaah travel Elaf yang akan berangkat pada 12 Maret serta jemaah travel Al Falah sebanyak 34 orang yang dijadwalkan berangkat tanggal 3, 4 dan 10 Maret.

"Ya, karena Konsulat Jendral Arab Saudi yang ada di Indonesia itu menutup pelayanan untuk penerbitan visa, jadi tertunda keberangkatan jemaah umrah," katanya.

Banjir Sidomulyo menambahkan, informasi penundaan keberangkatan umrah tersebut telah disampaikan kepada para calon jamaah.

"Informasinya sudah kita sampaikan kepada para calon jamaah," katanya.

Banjir Sidomulyo menuturkan, semua calon jamaah menyadari dan tidak sampai menimbulkan gelojak apapun,

"Itu karena mereka memahami betul apa yang menjadi alasan pemerintah Arab Saudi menutup sementara bagi calon jamaah umrah dari beberapa negara," katanya.

Itu artinya, calon jemaah tahu akan resiko jika tetap berangkat, sementara ada beberapa negara yang warganya terjangkit virus corona dan telah menyebar ke berbagai negara.

Boleh dikatakan, calon jemaah bersyukur ada sikap tegas pemerintah Arab Saudi yang melakukan antisipasi penyebaran virus corona.

Banjir Sidomulyo menepis informasi adanya jamaah umrah asal Lamongan yang harus kembali pulang di tengah perjalanan, akibat keputusan pemerintah Arab Saudi yang tergolong mendadak tersebut.

"Kebetulan tanggal 27 Februari lalu itu tidak ada jadwal pemberangkatan, sehingga jemaah yang ikut Lamongan tidak terkena dampak seperti itu (pulang di tengah jalan)," katanya.

Banjir Sidomulyo mengatakan, meski Pemerintah Arab Saudi menutup visa umrah, namun seluruh Kemenag kabupaten/kota termasuk Kemenag Lamongan tetap memberikan rekomendasi pengurusan paspor dan umrah.

Usut Kasus Nenek Terkapar Penuh Darah di Malang, Polisi Dalami Pengakuan Tiga Orang Saksi

Realisasi Investasi Kabupaten Blitar 2019 Meningkat Rp 3,2 Triliun

Buku Diary Gadis SMP Bongkar Kisah Pilu, Mawar Dicabuli Ayah Tiri Selama 4 Tahun, Dibiarkan Sang Ibu

"Jadi kalau saat ini ada yang minta rekom ngurus paspor, tetap dilayani, tidak ada penghentian pelayanan rekom paspor," katanya.

Banjir Sidomulyo mengaku, belum tahu sampai kapan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menutup sementara bagi calon jamaah umrah dari berbagai negara, termasuk Indonesia tersebut.

Penulis: Hanif Manshuri

Editor: Elma Gloria Stevani

Berita Terkini