TRIBUNJATIM.COM - Wabah virus Corona menimbulkan kepanikan banyak orang di dunia, dan imbasnya segala upaya pencegahan dini mulai digalakkan.
Mulai dari mengenakan masker hingga menghindari kontak langsung dengan seseorang guna mencegah penyebaran virus Corona.
Tapi, sudahkan Anda mengetahui jenis masker seperti apa yang direkomendasikan dokter, sebagai cara mencegah virus corona ?
Selain itu, untuk memecah suasana ketegangan karena virus Corona, beberapa orang di dunia punya gaya unik untuk menghindari jabat tangan .
Ada yang melakukan 'tos siku', Wuhan shake, atau style ala masyarakat Iran yang lucu.
Simak berita selengkapnya di bawah ini.
• Rencana Masa Depan BCL & Noah Sinclair Terkuak, Ibu Ashraf Tulis Tegas, Pesan Haru Khadijah Didoakan
• Dampak Virus Corona, Harga Empon-Empon di Pasar Wonokromo Surabaya Merangkak Naik
Dikutip dari Kompas.com (TribunJatim.com Network), penggunaan masker yang tepat diyakini dapat mencegah penularan virus Corona baru atau 2019-nCoV.
Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Jatu Aphridasari, Sp.P (K), menyebut penggunaan masker bedah sudah cukup efektif digunakan untuk menangkal penularan Wuhan coronavirus.
Virus yang mulai mewabah dari Wuhan, China itu diketahui dapat menular lewat percikan cairan dari mulut dan hidung, atau kontak langsung dengan penderita.
“Masker bedah bisa 90 persen menangkal partikel,” jelas Jatu saat menjadi narasumber dalam Talkshow "Kesiapan RSUD Dr. Moewardi Menghadapi Corona Virus Jenis Baru" yang ditayangkan secara live streaming melalui media sosial rumah sakit, Selasa (28/1/2020).
Jatu menerangkan masker bedah telah didesain khusus mampu menangkal masuknya partikel.
Masker ini dibuat dari tiga lapisan dengan fungsi bebeda-beda.
“Bagian dalam itu moisturizer. Sedangkan lapisan tengah berfungsi sebagai filter dan lapisan luar untuk menangkal partikel,” terang Jatu.
Tak boleh sembarangan pakai masker bedah Jatu menegaskan, masker wajah tak boleh digunakan secara sembarangan jika ingin berfungsi baik mencegah penularan berbagai penyakit.
• Rugikan Negara Miliaran, Terdakwa Ronald Ngaku Sebagai Dirut Boneka, Diuntut 2 Tahun 6 Bulan
• 2 Cara Cegah Penyebaran Virus Corona di Surabaya Menurut Peneliti Unair, Berikut Penjelasannya
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengenakan masker bedah:
1. Jangan dibalik karena setiap bagian atau lapisan masker memiliki fungsi yang berbeda.
2. Pasang masker sampai menutup hidung dan dagu.
3. Dianjurkan rutin mengganti masker 2 sampai 4 jam sekali
4. Buang masker di tempat sampah medis.
Kalau tidak ada, masker yang telah dipakai bisa dibuang di dalam kantong plastik khusus.
Jatu mengungkapkan masker bedah boleh digunakan oleh siapa saja dan kapan saja sebagai upaya pencegahan penularan penyakit.
Hanya, masker ini lebih direkomendasikan dipakai oleh mereka yang tengah berada di lingkungan yang berisiko terjadi penularan virus.
Masker juga bisa dipakai oleh seseorang yang menderita sakit.
Penggunaan masker tersebut ditujukan untuk dapat mencegah penyebaran virus saat penderita batuk, bersin, atau berteriak.
Virus Corona bisa menyerang siapa saja
Jatu menyampaikan virus Corona diketahui bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang lanjut usia (lansia).
"Seperti diketahui, virus ini telah merenggut nyawa bayi yang masih berusia 9 bulan. Ini korban paling muda. Sedangkan yang paling tua adalah warga yang telah berusia 88 tahun," jelas Jatu.
Menurut dia, Wuhan virus Corona ini bahkan dapat menyerang manusia dalam kondisi daya tahan tubuh yang sedang baik.
Namun memang, virus Corona lebih rentan menjangkit mereka yang memilki daya tubuh rendah.
"Penyakit ini bisa berkembang lebih kuat apabila ada penyakit lain, seperti diabetes yang diderita seseorang," terang Jatu.
• VIRAL Resepsi Pernikahan Banjir Tangis di Sukabumi, Mertua Datang Bareng Ambulans, Kondisi Memilukan
• DPRD Surabaya Minta Warga Tenang dan Tak Panik Terkait Virus Corona, Jangan Percaya Hoax
Alternatif selain jabat tangan
Para ahli menganjurkan kita untuk menghindari kontak langsung demi mencegah penyebaran virus Corona yang semakin luas.
Karena alasan itulah mengapa banyak pihak kini mulai berhenti melakukan jabat tangan.
Tapi, ada beberapa alternatif yang bisa kita lakukan untuk mengganti ritual jabat tangan yang biasa kita lakukan.
Yang pasti, alternatif ini terbilang lebih aman dan tidak melibatkan kontak langsung.
1. "Tos" siku (elbow bump) dan tos kepalan tangan (fist bump)
Jenderal di Amerika Serikat yang juga Ahli Bedah, Jerome Adams mendorong masyarakat untuk sama-sama memikirkan langkah untuk membatasi penyebaran virus Corona.
Misalnya, bernyanyi Happy Birthday To You sambil mencuci tangan untuk memastikan aktivitas itu dilakukan selama 20 detik, dan mengganti jabat tangan dengan "tos" siku.
Mantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Dr. Tom Frieden mengatakan, tos kepalan tangan (fist bump) juga bisa mengurangi penyebaran kuman hingga lima kali lebih rendah.
"Untuk sementara kita mungkin perlu memikirkan kembali sebelum berjabat tangan," kata dia.
2. "Wuhan shake"
Warga China juga mulai ketakutan berjabat tangan karena angka kasus Corona yang tinggi di negara tersebut.
Namun, mereka mulai mencari alternatif yang bisa dilakukan untuk mengganti jabat tangan.
Sekelompok laki-laki asal China pun menemukan Wuhan shake, gerakan menyapa satu sama lain dengan menyentuhkan kaki bersama.
Pengguna Twitter yang menyebarkan video Wuhan shake tersebut menuliskan, orang-orang China kini mulai menemukan cara untuk menyapa satu sama lain selain lewat jabat tangan.
"Aku senang bagaimana orang-orang bisa beradaptasi dan menjaga rasa humor di situasi penuh tekanan ini," tulis dia.
Video Wuhan Shake hingga kini sudah ditonton setidaknya 29.000 orang di media sosial dan mendapatkan apresiasi karena ide kreatif tersebut.
3. Gaya menyapa satu sama lain ala masyarakat Iran
Dikutip TribunJatim.com dari BBC, gaya menyapa satu sama lain ala masyarakat Iran adalah gaya yang paling lucu.
Pasalnya gaya menyapa masyarakat Iran terbilang unik dan penuh humor.
Mulanya pria dari Iran melambaikan tangannya untuk menyapa rekannya kemudian dilanjutkan dengan melakukan tos menggunakan pantat.
Posisinya satu sama lain memunggungi lalu tos menggunakan pantat masing-masing.
Meskipun terbilang aneh, tapi setidaknya bisa memecah kepanikan virus Corona bukan?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Corona, "Fist Bump" dan "Wuhan Shake" Alternatif Jabat Tangan"