"Di sisi lain, tipe S, yang secara evolusi lebih tua dan kurang agresif, mungkin meningkat dalam frekuensi relatif karena tekanan selektif yang relatif lebih lemah."
Mereka mengakui bahwa ukuran sampel yang komparatif, hanya mengambil sampel dari 103 pasien, seharusnya lebih banyak penelitian untuk uji coba virus.
Namun pendapat lain muncul dari seorang ilmuwan di Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, yang mengatakan pendapat nyaris serupa.
Mengatakan pada Daily Mail, Dr Stephen Griffin menyebut terlalu dini untuk mengkonfirmasi teori tim tersebut.
"Biasanya terjadi ketika virus RNA pertama kali melintasi spesies penghalang ke manusia, mereka tidak terlalu beradaptasi dengan host baru mereka (manusia)." kata Dr Stephen Griffin.
"Jadi, mereka biasanya mengalami beberapa perubahan yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dan menjadi lebih mampu untuk meniru di dalam, dan menyebar dari manusia ke manusia."
• Cara Cuci Tangan Praktis Cegah Corona ala RSUD dr Iskak Tulungagung, Perhatikan Juga Etika Batuk
Dr Stephen Griffin mengungkap bahwa penelitian masih terus menguji kebenaran teori ini.
"Namun, karena penelitian ini belum menguji."
"Relatif virus ini telah mereka replikasi, dalam sel manusia atau model hewan," katanya.
"Juga sulit untuk mengatakan, bahwa gangguan manusia mungkin berdampak pada mutasi jenis dari virus ini," imbuhnya.
Saat ini, hanya ada di bawah 100.000 infeksi yang dikonfirmasi, dengan 3.214 kematian hingga saat ini.
• 3 Cara Sederhana Menjaga Kekebalan Tubuh Agar Terhindar dari Virus Corona, Termasuk Kurangi Stres
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa sementara COVID-19 lebih mematikan daripada flu musiman, lebih sulit untuk disembuhkan.
"Secara global, sekitar 3,4 persen dari kasus Covid-19 yang dilaporkan telah meninggal." kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal organisasi, mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa.
"Sebagai perbandingan, flu musiman umumnya membunuh jauh lebih sedikit dari 1 persen dari mereka yang terinfeksi." tambahnya. (Artikel Intisari)
9 Benda yang Jadi 'Media' Penyebar Virus Corona