Baru keesokan harinya saat hendak sekolah, NF pergi ke kantor polisi untuk mengakui perbuatannya.
Kepada polisi, siswi SMP itu mengaku telah membunuh bocah yang merupakan tetangganya itu.
Dilansir dari TribunJakarta, motif pelaku NF menenggelamkan korban, yakni lantaran muncul hasrat ingin membunuh secara tiba-tiba.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menduga NF melakukan itu lantaran hobi menonton film horor dan kekerasan.
"Cuma satu yang ingin saya sampaikan di sini, bahwa pengakuan si pelaku ini suka menonton film horor," kata Yusri Yunus, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).
• Polisi Nyamar Pakai Jilbab Pura-pura Pacaran Demi Cari Perampok Adiknya, Duel dan Dibacok Pelaku
• Sosok Horor Tokoh Idola Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun, 13 Gambar Perempuan Sedih Diselidiki
"Bahkan ada film Chucky, itu hobinya," lanjut Yusri Yunus.
Selain film Chucky, NF juga hobi menonton film Slender Man.
"Ini adalah salah satu tokoh favoritnya, (Slender Man), ini kisah tentang film kekerasan dan horor," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, pada kesempatan yang sama.
Tokoh film Slender Man itu pun sempat digambarkan NF pada selembar kertas.
Kertas itu pun dijadikan barang bukti kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut.
"Semuanya masih kami dalami. Tapi pengakuan awal, memang saat itu dia spontan saja ingin membunuh," jelasnya.
• Sisi Kelam Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun, Senang Siksa Kodok & Cicak, Pesan Kebencian Buat Ayah
• Rutinitas Siswi SMP yang Ngaku Bunuh Bocah 6 Tahun ke Polisi, Dikenal Pendiam, Tak Disangka Tetangga
KPAI sesalkan lemahnya pengawasan orangtua
Dikutip dari TribunnewsBogor.com (grup TribunJatim.com ), sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyesalkan peristiwa pembunuhan seorang anak berusia enam tahun yang dilakukan remaja 15 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Komisioner KPAI Ai Maryati mempertanyakan pengawasan orangtua si pelaku hingga pelaku nekat membunuh tetangganya dengan keji di rumahnya sendiri.
"Di sini tidak ada peran keluarga karena di rumah biasanya ada orangtua, apakah tidak ada pantauan orangtua atau rumah itu kosong? Ini catatan krusial sehingga ada tindakan kejahatan yang mulus tanpa diketahui orang dewasa," kata Ai kepada Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).