Pilkada Sidoarjo 2020

Maju di Pilkada Sidoarjo, Cak Nur Optimistis Dapat Rekom PKB

Penulis: M Taufik
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin yang juga sebagai Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo.

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Rekomendasi dari PKB untuk calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo masih ada kepastian dan amsih tanda tanya. Sejumlah tokoh berpeluang mendapat rekom untuk maju di Pilkada Sidoarjo 2020.

Nur Ahmad Syaifuddin, Plt Bupati Sidoarjo yang juga bersiap maju dalam Pemilihan Bupati Sidoarjo mengaku optimistis bisa mendapat rekom dari PKB.

Dalam rencananya maju di Pilkada nanti, Nur Ahmad sejak beberapa waktu lalu sudah menegaskan dirinya bakal maju lewat PKB.

Namun, dia menggandeng pasangan dari partai lain. Yakni Mimik Idayana, anggota DPRD Sidoarjo dari Partai Gerindra.

Nur Ahmad optimistis bisa mendapat rekom PKB.

"Sebagai kader partai, tentu kami optimistis. Namun kita tidak boleh ambisius," ujar Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin, Kamis (12/3/2020).

Yang penting, menurut dia, pihaknya harus terus melakukan hal-hal positif, inovatif, serta menjalankan program-program yang bagus.

Profil-Biodata Rita Wilson, Istri Tom Hanks yang Ikut Terinfeksi Virus Corona saat Temani Syuting

Bupati Faida Tidak Penuhi Panggilan Panitia Angket DPRD Jember

Mau Buang Limbah, Truk Ini Jatuh dari Jurang Batu Kapur Sedalam 20 Meter di Tuban, si Sopir Selamat

Keputusan rekomendasi ada di tangan DPP PKB.

"Partai yang mempertimbangkan. Tentu akan dipilih kader yang bagus dan dirasa mampu," lanjutnya kepada Tribunjatim.com.

Dan politisi PKB tersebut mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan rekomendasi kepada partai. Karena rekom untuk maju Pilkada memang domainnya DPP.

“(Rekom) Masih digodok partai, biarlah partai yang memutuskan siapa yang akan mendapat rekom untuk maju dalam Pilkada Sidoarjo,” ujar Nur Ahmad kepada Tribunjatim.com.

Di sisi lain, beberapa lembaga survei sudah merilis hasil survei mereka. Hasilnya sejauh ini satu lembaga dengan lainnya tidak sama. Posisi Nur Ahmad, ada yang menyebut Elektabilitas dan popularitasnya bagus, tapi ada juga yang menyatakan calon lain lebih bagus.

Tentang hal itu, Cak Nur mengaku tidak masalah. Dia santai saja menanggapinya. Termasuk diposisikan di atas maupun di bawah dalam hasil survey.

"Tidak masalah. Malah menurut kami, hal-hal seperti itu menjadi pertimbangan dan evaluasi. Agar kita tahu kelamaan dan kekurangan, untuk berusaha dan bekerja menjadi lebih baik," sambung pria asal Waru tersebut.

Dalam kesempatan ini, Nur Ahmad juga mengajak semua birokrat dan aparat untuk selalu menjaga netralitas.

Termasuk Camat, Lurah, Kades, dan sebagainya, diimbau supaya tetap menomorsatukan pelayanan kepada masyarakat.

"Jangan sampai kita menciderai demokrasi. Karena pemilu yang berkualitas akan menghasilkan pemimpin berintegritas," kata Cak Nur.

Sebaliknya, jika demokrasi terciderai, pemilihan umum atau Pilkada kualitasnya kurang bagus, maka sulit menghasilnya pemimpin yang berintegritas.(ufi/Tribunjatim.com)

Berita Terkini