Virus Corona di Indonesia

Haruskah Langsung Tes Infeksi Virus Corona saat Alami Flu, Demam dan Batuk? Berikut Penjelasannya

Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haruskah Langsung Tes Infeksi Virus Corona saat Alami Flu, Demam dan Batuk? Berikut Penjelasannya.

TRIBUNJATIM.COM - Beberapa gejala terinfeksi virus Corona hampir mirip dengan flu dan batuk biasa disertai demam.

Lantas kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan virus Corona atau Covid-19?

Jika alami flu, demam, dan batuk, apakah harus langsung cek infeksi virus Corona?

Berikut penjelasannya!

Mewabahnya virus Corona membuat kekhawatiran bagi masyarakat dunia.

Langkah Sederhana Cegah Virus Corona, Hindari Daerah Endemis Covid-19 hingga Biasakan Cuci Tangan

Profil Presenter Intan RJ yang Suaminya Meninggal Dunia, Setia Dampingi Suami saat Idap Tumor

Apalagi, gejalanya yang mirip flu ini telah merenggut ribuan nyawa dalam waktu singkat.

Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi global dan sudah menginfeksi warga di lebih dari 100 negara.

Dengan cepatnya penularan virus Corona baru ini, wajar jika banyak orang bertanya-tanya apakah dirinya tertular jika menderita batuk dan demam.

(ILUSTRASI) Cerita Perjuangan Pasien Lawan Virus Corona hingga Berhasil Sembuh, 'Batuk-batuk Seperti Mau Mati' (Freepik)

Gejala awal infeksi Corona memang mirip dengan influenza, yakni demam dan batuk.

“Flu dan virus Corona memang memengaruhi sistem tubuh dan saluran pernapasan bawah.

Penderitanya akan menderita nyeri tenggorokan, batuk, demam, atau bahkan sesak. Jadi sebenarnya sulit membedakannya dari gejala klinis,” kata Dr.Greg Poland, pakar penyakit menular di Mayo Clinic seperti dikutip dari CNN.

Meski demikian, jika kita menderita infeksi Corona gejala lain yang menyertai adalah badan sangat lelah, dan juga nyeri otot.

Poland mengatakan, pada penyakit flu biasa kita akan mulai merasa baikan setelah cukup istirahat dan konsumsi makanan sehat setelah beberapa hari.

“Bila kita menderita flu atau virus Corona, kondisinya makin memburuk. Yang bisa meningkatkan kecurigaan adalah jika muncul sesak napas,” ujarnya.

Dalam wawancara dengan KompasTV, Prof. Zubairi Djoerban, Sp.PD, mengatakan kita harus ke dokter jika sudah mengonsumsi obat flu tapi tidak ada perbaikan.

“Pada prinsipnya kalau ada batuk dan pilek, lalu sudah minum obat sederhana seperti parasetamol tapi tidak ada perbaikan setelah dua hari, sebaiknya ke dokter,” ujarnya.

Meski begitu, jika gejala demam dan batuk itu disertai dengan sesak napas, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

“Apalagi kalau baru bepergian dari luar negeri,” imbuhnya.

Tidak perlu panik jika memang menderita Corona. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pasien yang tidak terlalu sakit bisa pulih kembali dalam waktu dua pekan. Adapun pasien dengan kondisi lebih parah perlu waktu 3-6 pekan untuk sehat kembali.

Langkah Sederhana Cegah Virus Corona

Penyebaran wabah virus Corona bisa diantisipasi dengan beberapa langkah-langkah sederhana.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Klaten menyebutkan langkah-langkah untuk mencegah dan mengendalikan penularan Virus Corona.

Anggota IDI, dr Muhammad Husein Prabowo, membeberkan langkah-langkah mencegah virus Corona tersebut.

"Hindari bepergian ke daerah endemis Covid-19," ucap Husein, Jumat (13/2/2020).

Husein mengatakan menghindari kontak langsung tanpa proteksi dengan orang sakit saluran pernafasan serta hewan liar.

"Selanjutnya biasakan cuci tangan dengan bersih setelah keluar dari rumah, sesuai dengan tata cara yang benar," lanjut Husein.

"Jika anda batuk atau sakit pernafasan lainnya, usahakan tutup hidung dengan tisu atau masker, agar tidak menularkan ke orang lain," terangnya Husein.

Husein mengatakan untuk makan makanan yang aman.

"Yang terakhir, makan makanan yang dimasak matang serta bersih," ujarnya mengakhiri percakapan dengan TribunSolo.com (grup TribunJatim.com).

VIRAL Video Ultah Nenek Usia 94, Awalnya Pesta Ramai & Seru, Lalu Tamu Kaget Saat Si Nenek Ucap Doa

Kunci Kesembuhan Pasien Virus Corona

Sebanyak 5 pasien positif Covid-19 di Indonesia telah sembuh dan diizinkan pulang ke rumah.

Secara global, angka kesembuhan pasien positif virus Corona di dunia juga relatif tinggi.

Angka kesembuhan ini memberikan optimisme bahwa virus Corona bisa dikalahkan, meski hingga kini belum ada obat atau vaksin untuk mengatasi virus ini.

Lalu, apa kunci kesembuhan para pasien yang sebelumnya dinyatakan terinfeksi virus Corona?

Saat ditanya soal ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, kuncinya hanya satu yaitu imunitas tubuh.

Yuri mengingatkan, hanya imunitas tubuh yang dapat menangkal semua jenis virus, termasuk virus Corona.

"Ya pasti ada, yaitu daya tahan tubuh dia (pasien). Artinya, bila daya tahan tubuhnya tidak bagus ya tidak sembuh-sembuh," kata Yuri, saat dihubungi Kompas.com (grup TribunJatim.com), Jumat (13/3/2020).

Sebab, hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk mengatasi virus Corona.

Oleh karena itu, hingga saat ini, pengobatan yang dilakukan untuk pasien positif virus Corona hanya melalui pengobatan secara umum.

"Jadi imun itu cuma baik dan buruk, kalau baik ya mempercepat kesembuhannya," ujar Yuri.

Sebelumnya, dalam sejumlah kesempatan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto selalu mengingatkan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh.

Ia menekankan, tak ada yang lebih ampuh menangkal virus Corona selain imunitas tubuh yang kuat.

"Tidak ada di dunia ini yang lebih hebat (menangkal virus Corona), lebih bagus, kecuali imunitas tubuh kita sendiri," kata Terawan, seperti diberitakan Kompas.com (grup TribunJatim.com), Selasa (3/3/2020).

Ahli Virus Bongkar Seluk Beluk Corona, Sebut Lebih Bahaya TBC, Covid-19 Bisa Dilawan dengan Antibodi

7 Hal Tentang Virus Corona yang Perlu Diketahui: Gejala, Pencegahan, Awal Mula hingga Risiko

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demam dan Batuk, Haruskah Langsung Cek Infeksi Corona?"

Berita Terkini