TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek memantau harga kebutuhan bahan pokok dan alat kesehatan dasar, Jumat (20/3/2020).
Pemantauan tersebut yang merupakan tindak lanjut antisipasi virus Corona itu digelar di sekitar 14 toko distributor, pasar, dan apotek yang tersebar di beberapa kecamatan.
Hasilnya, secara umum ketersediaan bahan pokok relatif aman.
Pemkab Trenggalek juga tak menemui adanya panic buying oleh warga dengan cara memborong bahan pokok.
• Tragedi Makan Malam Berujung Maut, 1 Keluarga Kena Virus Corona, Ibu & 2 Anak Tewas, Lainnya Kritis
• Amarah Soekarno ke Cakrabirawa, Bermula dari Terbongkarnya Sosok Gadis Cantik Amerika di Istana
"Di Trenggalek, setelah tim memantau, tidak ada lonjakan kenaikan harga secara umum. Hanya saja, ada kenaikan harga untuk komoditas tertentu," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Trenggale, Agus Setiyono di sela pemantauan.
Kenaikan yang Agus maksud, terjadi pada komoditas gula pasir. Harga beli distributor telah mencapai Rp 17.000 per kilogram (kg).
Beberapa waktu sebelumnya, harganya berada di kisaran Rp 16.000 hingga Rp 16.500 per kilogram.
"Di pasaran saat ini harganya masih Rp 17.000 per kg. Nanti mungkin ada sedikit kenaikkan kalau dari distributornya sudah naik," tambah Agus.
• Tiga Pemain Persebaya Surabaya Didera Cedera seusai Lawan Persipura, Termasuk David da Silva
• Kebingungan Warga di Surabaya Stok Masker & Hand Sanitizer di Apotek Kosong, Hanya Bisa Mengeluh
Menurut Agus, harga gula pasir naik karena suplai dari pabrik belum maksimal.
"Karena mungkin belum masuk musim giling. Informasinya demikian," ujarnya.
Agus berharap, stok dan harga gula bisa kembali stabil dalam beberapa waktu ke depan. Ia juga berharap, harga komoditas lain bisa stabil secara kontinu.
Pemkab, kata dia, beryukur tidak ada kepanikan dari warga terkait antisipasi virus Corona.
• Kegeraman Warga di Surabaya Pergoki Pria Gondrong Curi Motor, Terekam CCTV, Endingnya Tak Diduga
"Ada pembatasan aktivitas di luar rumah. Ini memungkinkan membuat warga menyediakan stok sembako. Tapi tidak terlihat ada panic buying," sambungnya.
Rombongan tim pemantau juga mendatangi beberapa apotek yang ada di Trenggalek. Mereka menanyakan ketersediaan masker dan cairan antiseptik untuk tangan.
Hasilnya, mayoritas apotek telah kehabisan stok.