TRIBUNJATIM.COM - Terjadi lagi peristiwa jenazah PDP virus Corona dibawa pulang keluarga secara pribadi.
Di Aceh Utara, keluarga bahkan telah memandikan sendiri dan mensalatkan jenazah PDP virus Corona.
Dinas Kesehatan (Dinkes) pun langsung turun tangan mengetahui hal ini.
Simak berita selengkapnya.
• Kelakuan Nia Ramadhani Frustasi karena Isolasi Corona, Teriak Buat Ardi Kewalahan, Lihat Endingnya
Dilansir dari Serambinews.com (grup TribunJatim.com, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona, EY (43) meninggal dunia, Rabu (25/3/2020).
Ia meninggal dunia dalam pengawasan dan perawatan di ruang Isolasi Respiratory Intensive Care Unit (RICU) Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh
Namun rupanya, jenazah EY telah dibawa pulang keluarganya.
Jenazah EY, sesampai di rumahnya di Aceh Utara dimandikan oleh warga pada Kamis (26/3/2020) sebelum dikebumikan.
Kendati belum tentu pasien tersebut terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid 19), karena masih menunggu hasil lab.
• VIRAL VIDEO Jenazah Pasien PDP Corona Dibawa Pulang Keluarga, Plastik Dibuka, Warga Sambut Histeris
Pihak Dinkes Tidak Tahu
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin SKM mengatakan, pihaknya tidak mendapat informasi bahwa PDP virus Corona itu sudah dibawa pulang keluarganya.
“Kita tidak mendapat informasi dari Banda Aceh terkait pasien tersebut sudah dibawa pulang ke Aceh Utara tadi malam,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin SKM kepada Serambinews.com, Kamis (26/3/2020).
Pihaknya kata Amir, mendapat informasi masyarakat, pasien tersebut sudah dimandikan setelah tiba di rumahnya.
• Momen Tak Biasa Terakhir Ibunda Jokowi Dikuak Juru Kunci Makam, ‘Pohon Terbakar’,Sempat Guyon Bareng
Langsung Turun Tangan
Untuk memastikan informasi tersebut, pihaknya langsung mengirim tim untuk memantau dari jarak jauh.
“Sesampai petugas di kawasan itu ternyata sudah dimandikan dan dishalatkan,” ujar Amir.
Karena itu, pihaknya langsung mengirim petugas untuk melakukan penyemprotan desinfektan ke rumah tetangga dan di lingkungan rumah korban.
• Jawaban Adem Quraish Ditanya Apakah Corona Tentara Allah dengan Tugas Khusus?, Ayah Najwa: Perangi
Warga Diminta Karantina Mandiri
Selain itu, Amir juga meminta warga yang sudah menyentuh pasien itu agar melakukan karantina mandiri.
“Selain itu kita sudah minta petugas untuk menelusuri siapa yang saja yang menyentuh pasien tersebut. Sebagiannya tadi sudah diingatkan agar mereka melakukan karantina mandiri selama 14 hari,” jelasnya.
Mereka kata, Amir, tidak boleh keluar rumah selama dalam pemantauan.
Kendati belum ada hasil PDP virus Corona itu, tapi dikhawatirkan dapat menular ke orang lain.
“Hasil Diagnosa di sana pasien tersebut mengalami sesak nafas dan pasien tersebut baru pulang dari Malaysia,” katanya.
Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Video yang mengambarkan keluarga dan pelayat membuka dan melihat jenazah seorang perempuan yang berstatus pasien dalam pengawasan Covid-19 di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi viral di media sosial.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dr Rabiul Awal menyayangkan sikap keluarga yang tidak mematuhi prosedur pemulasaran jenazah dengan standar korban terinfeksi Covid-19, seperti yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO), meski korban masih berstatus PDP.
Wayong juga sempat melihat video sejumlah keluarga pasien di rumah duka di Kolaka melakukan kontak yang erat dengan jenazah.
• Bocor Percakapan Tak Terekspos Menhan Prabowo & Ajudan Soal Corona, Ada 1 Hal Tak Dilakukan Jokowi
Ia mengatakan, situasi seperti itu terjadi karena kurangnya pemahaman dan kepatuhan akan standar pengamanan jenazah yang sudah suspect, meski belum ada hasil laboratorium.
Diakuinya, seharusnya, setelah jenazah dibungkus plastik kedap di rumah sakit, pihak keluarga tidak boleh lagi mendekati, apalagi untuk melihat jenazah.
Bahkan, jika sampai plastik kedap pembungkus jenazah dibuka, itu sangat tidak diperbolehkan.
"Sebenarnya, dari rumah sakit sudah dibungkus plastik, tapi keluarga membuka plastik itu. Perlakuan kepada jenazah itu dengan standar Covid-19, yang memandikan pun harus memakai APD dilakukan oleh tenaga medis langsung," ujar dia.
• Pengakuan Sedih Via Vallen Permak Wajah karena Komen Jahat, Hasil Beda dari Harapan: Malah Bengkak
Wayong mengungkapkan, akan sangat beresiko jika pasien yang meninggal itu positif terinfeksi Covid-19.
Sebab, jika demikian baik keluarga maupun warga yang melayat secara otomatis langsung masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan wajib mengisolasi diri di rumah.
"Kalau positif, masuk kategori ODP, isolasi diri, utamanya yang kontak langsung. Jadi, sudah koordinasi antara Dinkes Kabupaten Kolaka maupun Provinsi untuk melakukan pendataan atau mencari warga yang datang melayat," tegas dia.
Ditambahkan Wayong, saat dirawat di RS Bahteramas, suami dari PDP itu sudah diambil sampel tenggorokan (di-swab).
Karena suami korban melakukan kontak erat dengan istrinya, dan mengurus korban selama di rumah sakit.
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com Jenazah Pasien PDP asal Aceh Utara Dimandikan, Dinkes Lakukan Hal Ini dan Kompas.com dengan judul Nekat, Keluarga di Kolaka Bongkar Plastik Jenazah Pasien PDP Virus Corona.