Virus Corona di Indonesia

Tenaga Medis Tangani Covid-19 Ungkap Dapat Diskriminasi dari Masyarakat, 'Membuatku Enggan Pulang'

Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ILUSTRASI) Satu di antara tenaga medis menceritakan diskriminasi yang dia alami karena bekerja tangani bekerja tangani virus Corona.

TRIBUNJATIM.COM - Tenaga medis seperti dokter dan perawat menjadi garda terdepan dalam melawan virus Corona atau Covid-19.

Sayangnya, mereka justru mendapat perlakuan tak layak dari masyarakat lantaran menangani pasien Corona.

Satu di antara tenaga medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menceritakan diskriminasi yang dia alami karena bekerja di  rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

Tenaga medis itu bernama Rifaldi, ia tinggal di Jakarta Selatan.

Rifaldi menjelaskan jika pemberitaan mengenai tenaga medis RSUP Persahabatan diusir dari tempat tinggal itu  tidak benar.

Kata Dokter soal Penggunaan Masker Kain Sebagai Alternatif Cegah Corona, Seberapa Efektifkah?

VIDEO Truk Pendingin di New York City Angkut Puluhan Kantung Mayat Korban Corona: Realita Mengerikan

Ia menceritakan jika dirinya dikucilkan dan menjadi bahan pembicaraan tetangga karena merawat pasien Covid-19.

"Kita dikucilkan dalam arti aku di Jakarta perantau dari Padang. Tinggal dengan kakak di Jakarta Selatan."

"Pernah pas wabah ini datang ke Indonesia aku pulang ke rumah malam, paginya kerja lagi salah satu tetangga ngomong (ke kakak) 'Lu ngapain ke sini kan adik lu kerja di rumah sakit Covid-19 ntar bawa virus lagi'," ujarnya.

 Hal inilah yang membuat Rifaldi tidak pulang selama 3 minggu ke rumah.

Menurutnya, masyarkat harus memberi dukungan kepada para tenaga medis  yang menangani virus ini dan bukan menghakimi.

"Jadi diskriminasi ini yang membuatku enggan pulang selama 3 minggu dan ada kejadian yang menurut aku miris."

"Seharusnya masyarakat yang memberi support malah menjudge kita kenapa harus kita yang di judge karena kita berbuat baik," ujarnya dilansir melalui YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (1/4/2020).

Selain itu, Rifaldi juga dijauhi oleh teman-temannya karena pekerjaanya yang berhubungan dengan pasien Covid-19.

"Seperti aku mau kumpul sama teman-teman biasa baik nongkrong-nongkrong malah mereka agak menjauhi karena mereka tahu aku bekerja di rumah sakit ini, kontak fisik dengan pasien covid," ungkapnya.

Rifaldi juga menceritakan kejadian yang dialami temannya seprofesi.

Ilustrssi: Seorang dalam pemantauan (ODP) virus corona asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dikabarkan ditolak di 5 rumah sakit saat membutuhkan perawatan. (Syarif Abdus Salam/Tribun Jabar) ()

VIRAL VIDEO Anggota DPRD Larang Pemakaman PDP Corona Sesuai SOP, Aku Gak Takut Mati, ini Faktanya

VIRAL Dokter Buka Konsultasi soal Covid-19 Secara Gratis, Bantu Warganet Kenali Gejala yang Dialami

Kali ini kejadian dialami oleh temannya yang kosnya tidak diperpanjang oleh pemilik kos.

"Contohnya, dilingkungan masyarakat ada kejadian bukan mengusir ya, teman kos malahan tidak dilanjutkan kosnya dengan alasan kos tersebut mau digunakan untuk rumah anaknya. Aku gak apakah karena masalah ini atau tidak," imbuhnya.

Kemudian ia dan rekan-rekannya juga mendapat perlakuan tidak mengenakkan ketika berada di warung tegal (warteg).

Ia berharap masyarakat dapat memberikan dukungan ke para tenaga medis.

Sekarang perlahan-lahan masyarakat sudah dapat menerima.

"Teman aku mau jajan ke warteg dibilang itu perawat covid jadi kitanya yang jadi perawat jadi tidak enak. Kok kita di-jugje sih, harusnya disupport."

"Kalau tidak terima beberapa tidak tidak terima. Tapi dari waktu ke waktu sampai sekarang semua masyarakat sudah menerima. Sampai sekarang kita baik-baik saja," ungkapnya.

Rifaldi menjelaskan jika para tenaga medis RSUP Persahabatan dibekali Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.

"Malahan di rumah saikt kita pun tercukupi APDnya, Alhamdulillah itu sangat bersyukur. Karena rumah sakit selalu menyediakan APD buat pekerjanya," ceritanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curhatan Tenaga Medis Covid-19 yang Mendapat Diskriminasi dari Masyarakat

Berita Terkini