Virus Corona di Malang

Skema Penyaluran BLT, BPNTD dan Voucher Rp 150 Ribu ke Warga Malang Terdampak Corona, Cek Lengkapnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan Pemkot telah menyalurkan bantuan sosial berupa santunan dampak Covid-19 kepada masyarakat yang membutuhkan mulai Selasa (14/4/2020).

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang telah menyalurkan bantuan sosial berupa santunan dampak Covid-19 kepada masyarakat yang membutuhkan mulai Selasa (14/4/2020).

Bantuan yang diberikan oleh Pemkot Malang tersebut dibagi menjadi dua

Yakni, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD).

Untuk BLT, akan diberikan berupa santunan sebesar Rp 300 ribu per bulan yang akan diberikan selama tiga bulan ke depan.

UPDATE CORONA di Dunia Rabu 15 April, Tambahan Kasus Baru 73 Ribu, Amerika Sumbang Hampir 27 Ribu

Sedangkan bagi penerima BPNTD, akan menerima 20 kg beras untuk periode Januari dan Februari 2020 atau senilai 110 ribu rupiah tiap bulannya.

Dan sejak April ini akan ada tambahan sebesar Rp 190 ribu yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pangan atau sembako.

"Hari ini (14/4) yang sudah menerima buku tabungan juga sudah bisa mencairkan dana bantuannya sebesar Rp 300 ribu untuk bulan April. Bantuan ini akan secara otomatis di transfer sampai Juni mendatang," tuturnya.

Penyaluran bantuan tersebut selain diberikan melalui rekening Bank Jatim, juga disalurkan melalui voucher senilai Rp 150 ribu.

Voucher tersebut yang nantinya akan diberikan ke setiap kelurahan di Kota Malang dan selanjutnya dibagikan ke warga melalui RT/RW setempat.

"Inisiatif kita menggunakan voucher. Agar lebih praktis saat menukarkan dengan bahan kebutuhan pokok," ucap Wali Kota Malang Sutiaji.

Voucher tersebut hanya bisa dipergunakan di toko atau warung yang telah memiliki e-Warung.

Toko tersebut terdapat di semua kecamatan yang ada di Kota Malang.

Nasib Pilu Perawat Saat Ingatkan Satpam Agar Pakai Masker, Sampai Diancam Dibunuh, Lihat Endingnya

Sutiaji menyampaikan, dirinya memang sengaja untuk menukarkan voucher tersebut dengan barang yang tersedia di warung dan bukan toko modern.

Hal itu dilakukan, karena dirinya ingin menggerakkan ekonomi mikro agar mengalami peningkatan secara ekonomi.

"Nanti bahan atau barang yang ditukar itu kualitas premium. Jadi bagi masyarakat yang menerima manfaat itu jangan khawatir," ucapnya.

Halaman
12

Berita Terkini