Virus Corona di Jawa Timur

46 Tenaga Kesehatan di Jawa Timur Terpapar Covid-19, 1 Perawat Gugur, 26 Orang Masih Dirawat

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi para perawat yang memakai APD saat bertugas

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur menyampaikan duka cita sembari mengumumkan adanya satu perawat di Rumah Sakit Siloam Surabaya yang gugur karena virus Corona (Covid-19).

Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Joni Wahyuhadi, perawat yang meninggal tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. 

“Beliau adalah supervisor perawat yang tugasnya mensupervisi tenaga medis yang lain. Beliau terpapar Covid-19 karena sebelumnya tidak tahu kalau yang dirawat ini adalah positif Covid-19,” kata Joni Wahyuhadi, saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (16/4/2020) malam. 

UPDATE CORONA Jatim Kamis 16 April, Positif Covid-19 Jadi 514 Kasus, Jumlah Meninggal Capai 46 Orang

Warkop di Tulungagung Dilarang Buka saat Pandemi Covid-19, Pawahita Harap Pemerintah Beri Kompensasi

Joni Wahyuhadi mengatakan, kasus tenaga medis yang terpapar Covid-19 kebanyakan menghadapi kasus seperti itu.

Dimana mereka tidak langsung merawat pasien yang ada di ruang-ruang isolasi, melainkan berkontak dengan pasien yang mulanya belum diketahui positif Covid-19. 

“Saat ini yang tepapar Covid-19 itu hampir semua bukan merawat langsung pasien Covid-19. Tapi merawat orang yang awalnya tidak terdiagnosa Covid-19,” tambah Joni Wahyuhadi. 

Artinya ditegaskan Joni Wahyuhadi, orang tanpa gejala (OTG) di Surabaya banyak sekali.

Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Jawa Timur Tertinggi secara Nasional, Mencapai 24,33 Persen

Satgas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung Masih Kesulitan Cari Sumber Penularan Pasien ke-14

Dan OTG yang saat ini terkonfirmasi positif kebanyakan baru terdeteksi saat mereka melakukan tes atas inisiatif atau karena ternyata diketahui memiliki indikasi kontak setelah di tracing. 

“Maka solusinya ya harus diperbanyak tesnya. Dan yang efektif ya swab PCR-nya yang diperbanyak. Dan yang utama dari itu adalah pencegahan. Jaga jarak, pakai masker, jangan keluar rumah kecuali sangat penting,” kata Joni Wahyuhadi.

Sementara itu, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kohar Hari Santoso, mengatakan, di Jawa Timur saat ini total ada sebanyak 46 tenaga medis yang terpapar Covid-19.

Mayoritas adalah kasus yang tak langsung berkontak dengan pasien positif Covid-19. 

Stok Daging Sapi, Ayam dan Telur di Jawa Timur Aman di Tengah Pandemi Covid-19

Dampak Covid-19, Harga Ayam Pedaging di Peternak Kabupaten Blitar Anjlok Jadi Rp 9.000/Kilogram

“Di Jatim ada 46 tenaga kesehatan yang terjangkit Covid-19. Kejadiannya seperti yang disampaikan dokter Joni. Sebagian besar terpapar karena mereka kurang siap ketika menghadapi pasien yang ada Covid-19,” kata Kohar Hari Santoso. 

Dari sebanyak 46 orang tenaga kesehatan yang terjangkit Covid-19 ini, terdiri dari dokter sebanyak 16 orang, perawat sebanyak 27 orang, apoteker sebanyak 1 orang, dan laboran sebanyak dua orang. 

“Dari jumlah itu yang sudah sembuh ada 19 orang. Dan yang masih dirawat ada sebanyak 26 orang. Dan yang meninggal ada satu orang yang hari ini,” pungkas Kohar Hari Santoso.

Editor: Dwi Prastika

Lokasi 56 Posko Pelayanan Prakerja Pemprov Jawa Timur, Khofifah: Catat Lokasi dan Nomor Teleponnya

Kota Malang Resmi Ajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Berita Terkini