Virus Corona di Surabaya

Surabaya PSBB, Pedagang Pasar Kapasan Bingung dan Prihatin, Berharap Tak Digelar Dalam Waktu Dekat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana lantai 1 Pasar Kapasan setelah dua hari kembali beroperasi, Senin (20/4/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Baru dua hari beroperasi Pasar Kapasan cukup ramai lalu lalang pembeli.

Sejumlah becak pun riwa riwi dengan sak besar hendak mengirim barang. 

Ya, aktivitas perdagangan di salah satu tempat grosir di Surabaya ini mulai ramai.

Kadin Jatim Dukung Surabaya, Sidoarjo dan Gresik PSBB, Meski Ada Risiko Negatif Bagi Industri

Tak heran karena di momen menjelang Ramadan adalah "musim panen" dari para pedagang Pasar Kapasan. 

Namun, keadaan bisa saja kembali saat ditutup beberapa pekan lalu, lantaran pemerintah mulai mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengatasi pandemi Corona atau Covid-19. 

Pedagang pun mulai prihatin atas kondisi itu.

Sosok Ibu Nikita Mirzani yang Tak Terekspos, Berhijab, Blasteran & Suka Emas, Jedar: Mirip Kak Fitri

Nikita Mirzani Syok Berat Tahu Sebab Putus Lesty-Rizki soal Nikah, Gosip & Cerita Baru Lesty Muncul

Seperti yang dikatakan oleh M Hosnan.

Pria yang berdagang selama 20 tahun ini mengaku bingung. 

"Saya berharap (PSBB) itu tidak digelar dalam waktu dekat ini. Karena ini momen kami setelah kemarin ditutup dua pekan," terangnya saat ditemui di tokonya, Senin (20/4/2020). 

Rencana PSBB di Gresik: Dishub Bakal Batasi Penumpang Moda Transportasi Umum, Termasuk Ojek Online

Saat ini saja, masih kata Hosnan, pelanggannya kesulitan akan membeli barangnya, karena sebagian besar kota lainnya juga ditutup.

Oleh sebabnya, dia berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan pedagang seperti dirinya.

"Kebutuhan sehari-hari kami sudah sulit. Kalau memang ada bantuan ya kami harap disegerakan," terangnya. 

18 Wilayah di Indonesia yang Sudah Resmi Berlakukan PSBB untuk Menghambat Penyebaran Virus Corona

Sementara itu, sebagian pedagang ada juga yang memilih tutup dan menjual dagangannya via online.

Hal ini dikarenakan kabar simpang siur penutupan Pasar Kapasan lagi. 

"Kami juga bingung, angkut lagi bawa pulang lagi barangnya. Semoga ada jalan terbaik dan wabah ini cepat diangkat," kata pedagang lainnya bernama Fikri.

Penulis: Syamsul Arifin

Editor: Arie Noer Rachmawati

Berita Terkini