Virus Corona di Jawa Timur

Cerita Dokter Perempuan Lawan Corona hingga Tak Bisa Susui Anak, Khofifah: Inilah Kartini Masa Kini

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video Conference Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama para dokter dan tenaga medis di Hari Kartini, Selasa (21/4/2020).

TRIBUNAJATIM.COM, SURABAYA - Momen Hari Kartini Selasa (21/4/2020) malam dimanfaatkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Emil Elestianto Dardak untuk menyapa para dokter perempuan pejuang melawan virus Corona ( Covid-19 ). 

Bagi Khofifah dan Emil Dardak, Kartini masa kini adalah mereka para tenaga medis yang sehari-harinya berjibaku di tengah risiko tinggi pandemi Covid-19.

Para perempuan yang berada di garda terdepan perlawanan Covid-19 layak untuk mendapatkan apresiasi sebagai penerus perjuangan Kartini.

Mengintip Rumah Kim Jong Un di Korea Utara yang Kontras dengan Kehidupan Penduduknya, Mewah dan Asri

Bocor Foto-foto Jadul Sandra Dewi Sebelum Jadi Artis, Paras Istri Harvey Moeis Beda? Banjir Komen

Oleh itu Selasa malam, sebelum menggelar press conference perkembangan Covid-19, Gubernur Khofifah dan juga Wagub Emil Dardak menyempatkan diri untuk melakukan video conference dengan sejumlah dokter. 

Pertama yaitu adalah Prof Dr dr Maria Lucia Inge Lucida SpMK Ketua Institute of Tropical Desease (ITD) Unair, dr Sri Puspitasari SpAn Satgas Covid-19 RSUD dr Soetomo; dr Hemma Wahyuda Indirayani SpPD Satgas Covid-19 RS Menur; Dr dr Susanthy DjSpP(K), Ketua Satgas Covid-19 RS dr Saiful Anwar Malang; serta dr Vindrya Raharjanti SpPD Satgas Covid-19 RSUD dr Soedono Madiun.

Jokowi Larang Mudik di Tengah Wabah Corona, Pemprov Jatim Mengaku Sudah Antisipasi Dampak Ekonominya

Download Drama Korea Hi Bye, Mama! Sub Indo Episode 1-16 Lengkap, Link Streaming di Sini

“Kalian semua adalah Kartini masa kini, yang tak kenal lelah berjuang untuk melawan Covid-19, maka izinkan kami memberikan apresiasi dan juga bentuk terima kasih, ada bunga yang kami kirimkan ke sana,” kata Gubernur Khofifah yang kemudian disusul dengan pemberian bunga jarak jauh pada para dokter perempuan. 

Pada Gubernur Khofifah dan juga Wagub Emil, Dr dr Susanthy DjSpP(K), Ketua Satgas Covid-19 RS Saiful Anwar Malang menyampaikan terima kasihnya pada segenap jajaran Pemprov Jatim atas apresiasi yang diberikan. 

Selain itu, ia juga menyampaikan suka dukanya menjadi garda terdepan melawan Covid-19 di Jatim.

TERPOPULER BOLA: Robert Alberts Ogah Latih Arema FC hingga Tradisi Kapten PSG Gresik Jelang Ramadan

Bagi dokter Susanthy ia sama sekali tidak bermimpi dalam perjalanan karirnya sebagai dokter akan menghadapi pandemi seperti ini. 

“Kami di sini bahkan tidak pernah bermimpi akan menghadapi pandemi seperti ini maka kami mempersiapkan tim, menerima pasien, bekerja sama dengan tim dan semua ini melibatkan emosional yang bukan main. Kami tak pernah membayangkan akan menghadapi sesuatu yang membuat kami habis waktunya untuk menangani wabah ini,” kata Susanthy. 

Bahkan seluruh dokter, perawat, sanitarian, di rumah sakit harus pandai-pandai membagi waktu dengan keluarga dengan waktu mengurusi Covid-19.

Oleh sebab itu menurutnya yang sebenarnya berjasa dibalik perjuangan para tenaga medis adalah keluarga. 

“Harus kami akui terkadang kami juga merasakan keribetan. Tapi justru saat Covid-19 ini kami bisa lebih solid dan bisa lebih bisa memahami apa yang di rasakan orang lain, pasien dan juga keluarga pasien,” kata Susanthy. 

Selama pandemi Corona kesedihan yang tak terbendung adalah saat melihat anak-anak didiknya tenaga medis yang terdampak virus Corona. Bahkan salah satunya adalah yang baru saja melahirkan dengan usia bayinya baru dua bulan. 

“Salah satu anak didik kami terpapar Corona, dia baru melahirkan dan bayinya baru usia dua bulan. Sebagai seorang ibu kami kami merasa sangat sedih. Jadi anak didik kami harus dipisahkan dengan bayinya dan tidak bisa menyusui karena harus diisolasi. Namun apapun itu semua membuat kami lebih solid lagi,” tegasnya. 

Halaman
12

Berita Terkini