TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kondisi penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat. Per hari ini, Minggu (26/4/2020), total jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 785 kasus. Dari jumlah tersebut yang sedang masih dalam perawatan ada sebanyak 557 orang.
Dari jumlah kasus positif Covid-19 tersebut yang saat ini sudah dinyatakan sembuh atau terkonversi negatif ada sebanyak 140 orang. Atau setara dengan 17,84 persen. Sedangkan untuk kasus positif Covid-19 di Jawa Timur yang meninggal dunia ada sebanyak 88 orang atau setara dengan 11,21 persen.
“Persentase pasien Covid-19 di Jawa Timur yang meninggal dunia saat ini sudah di atas 10 persen. Sejak itu kita langsung rapat secara sistematis. Ketika persentase yang meninggal makin meningkat, maka kita semakin serius untuk melihat apakah pasien ini meninggal apakah karena penyakitnya atau karena tidak tertangani,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Minggu (26/4/2020).
Ternyata setelah dilakukan telaah pasien positif Covid-19 yang meninggal sebagian besar karena memiliki penyakit penyerta. Penyakit penyerta tertinggi adalah karena diabetes. Dan penyebab kedua kematian pasien Covid-19 adalah karena keterlambatan di dalam mengakses layanan rumah sakit.
• Pemkot Surabaya Mulai Salurkan Hasil CSR kepada Warga, 67.319 KK Bakal Dapat Paket Sembako Gratis
• Ketua DPD RI LaNyalla Akan Panggil OJK Terkait Ojol Yang Tetap Ditagih Angsuran Kredit Kendaraan
• Penampakan Rumah Pertama Maia Estianty Usai Diusir Dhani, Saksi Bisu Kesendirian, Ternyata Mewah
“Ketika kami dapat konfirmasi ada pasien yang masuk kondisi sudah begini karena keterlambatan mengakses rumah sakit sehingga saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang sudah parah,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Berikutnya yang juga menjadi penyakit bawaan yang sering membuat pasien Covid-19 adalah penyakit jantung, penyakit hipertensi.
Selain itu Khofifah juga mengingatkan masyarakat untuk tidak ada stigma yang diberikan pada masyarakat yang terjangkit covid-19. Sebab selama ini masih ada saja masyarakat yang memberikan stigma pada pasien covid-19.
“Kami mohon Covid-19 ini bukanlah penyakit yang pantas distigma tolong kita sampaikan simpati dan empati dengan cara pendampingan pada mereka dan itu akan memberikan rasa yang aman dan nyaman supaya saling support pada pasien dan keluarga,” kata Khofifah Indar Parawansa kepada TribunJatim.com.
Selain jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim yang terus meningkat, kasus PDP di Jatim juga masih menunjukkan tren peningkatan kasus. Dimana per hari ini ada sebanyak 2.681 orang PDP di Jawa Timur dengan 1.383 orang yang masih dalam pengawasan.
Sedangkan untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Jatim per hari ini ada sebanyak 18.350 kasus dengan yang masih dalam pemantauan ada sebanyak 5.908 orang. (Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)