Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Sumbergempol Tulungagung mengoperasikan Posko Peduli Covid-19.
Posko ini didirikan sebagai respons pemberlakukan karantina wilayah di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Posko didirikan di Desa Bendiljati Wetan yang bersebelahan dengan Desa Jabalsari.
• UPDATE CORONA di Tulungagung Minggu 26 April, Ada Tambahan Dua Positif Covid-19, Total 18 Pasien
• Dinas Perikanan Tulungagung Berharap Produk Patin Bisa Dimasukkan Dalam Paket Bansos
Di posko ini, PAC GP Ansor Sumbergempol menghimpun donasi dari para anggotanya, untuk disalurkan ke Desa Jabalsari.
Selain itu, didirikan pula posko di gerbang masuk desa, untuk memudahkan proses penyaluran bantuan.
"Ide awalnya untuk menghimpun kepedulian para sahabat terhadap warga Desa Jabalsari. Ternyata responsnya sangat bagus," terang Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 PAC GP Ansor Sumbergempol, Ibnu Muslim, Selasa (28/4/2020).
Saat posko mulai dioperasikan, ternyata respons dari para donatur sangat luas.
Bukan hanya dari anggota Ansor, ada pula sejumlah individu yang menjadi donatur, termasuk dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Fatayat NU.
Posko sudah tiga kali mengirimkan paket sembako, dengan total 800 paket lebih.
• 13 Kategori Pekerjaan Bisa Dapat Bantuan, Lurah Kota Kediri Diminta Mendata Warga Terdampak Covid-19
• Pemkab Tulungagung Kirim 500 Paket Sembako ke Warga Desa Jabalsari, Diutamakan untuk Kurang Mampu
"Pada tahap pertama kami mengirimkan 397 paket, tahap dua kami mengirim 200 paket, dan tahap tiga 253 paket," rinci Ibnu Muslim.
Bantuan yang dikirim berupa beras 5 kilogram, serta bahan lain seperti mi, minyak, gula, bumbu dapur, sabun mandi, dan sabun cuci.
Posko juga membantu mengemas bantuan dari Fatayat NU berupa pembalut, popok serap untuk bayi, dan susu formula.
Khusus untuk bantuan bahan makanan, dilakukan setiap 3-5 hari sekali.
• Pantau Ketat Pemudik yang Nekat Pulang Kampung, Pemerintah Dirikan Check Point di Pintu Masuk Blitar
• Data Penerima Bantuan Sudah Disinkronisasi, Wagub Jatim Emil: Yang Belum Masuk Lapor ke Radar Bansos
"Hitungan kami satu paket akan habis 3-5 hari. Makanya setiap 3-5 hari kami juga harus mengirimkan bantuan," sambung Ibnu Muslim.