Ia mendengar perkataan bude-nya yang terus berdoa semoga kabar mencengangkan itu tidak benar.
"Semoga aja itu gak bener, semoga aja hoax," ungkap Abidzar mengutip kata-kata bude-nya.
Mendengar ucapan sang bude, hati Abidzar ssemakin tak menentu perasaannya.
Saat pergi ke rumah sakit menyusul sang ibunda, Abidzar baru tahu jika ayahnya telah tiada.
Ia langsung menangis histeris kencang.
"Pas ke rumah sakit, udah ngelihat Abi udah ditutupi. Aku nangis kenceng, marah-marahin dokter. Soalnya badan Abi masih hangat," ujar Abidzar.
• BREAKING NEWS - Situasi Check Point Waru Hari Pertama PSBB Surabaya, Macet Total & Pengendara Putar
• MATERI LENGKAP Belajar dari Rumah TVRI Selasa 28 April 2020, Soal untuk SD Kelas 1-16, SMP & SMA
Abidzar pun merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri karena dianggap menjadi penyebab meninggalnya Uje.
"Aku juga ngerasa nyalahin diri sendiri,
'Nih seandainya gue gak maksain beli sepatu gue masih bisa ikut almarhum. Setidaknya gue bisa larang naik motor.
Paling nggak gue ikut. Kalau gue ikut pasti Bokap kan mikir di rumah aja ah'", tambahnya.
Ketika Abidzar merasa menyesal dan bersalah, keluarganya saat momen tersebut berusaha untuk menenangkannya,
Abidzar terus diingatkan bahwa kecelakaan yang menimpa Uje bukanlah kesalahannya.
"Ummi Tatu datang, semua nenangin, Abidzar masih 'Ini salah gue, salah gue!'" tandasnya.
(Tribunnewsbogor.com/Uyun)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul 7 Tahun Ustaz Jefri Al Buchori Wafat, Abidzar Merasa Menyesal Karena Ini: Andai Gue Gak Maksain