TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Para tukang becak yang biasa mangkal di Pasar Tingkat dan Pasar Baru Lamongan, Jawa Timur mendapat perhatian khusus Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Bagian dari masyarakat yang dinilai rentan tertularnya Covid - 19 ini menjadi sasaran rapid tes oleh TGPP.
"Ya karena kerja mereka berada di fasilitas umum dan melayani banyak orang, sehingga rentan kontak dengan orang yang tidak dikenal," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamongan, dr Taufik Hidayat, Kamis (30/4/2020).
Ada sebanyak 46 tukang becak dirapid tes olehGugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk melakukan langkah antisipasi jika ditemukan diantara mereka ada yang tertular.
Menurut Taufik, para tukang becak sangat senang saat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tiba di lokasi untuk melakukan tes pada para tukang becak tersebut.
• Tes Swab Karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Dilakukan Bertahap, RSUD dr Soetomo Upayakan Jaga Jarak
• Sanksi Berat Menanti ASN Kota Malang Jika Nekat Mudik Lebaran, Sutiaji: Bisa sampai Pelepasan Status
• Wali Kota Risma Tanggapi Kasus Covid-19 Pabrik Rokok Sampoerna, Pasien Tak Jujur: Bukan Klaster Baru
Para tukang becak menjadi sasaran rapid tes ini bahkan kegirangan saat dites.
"Rapid tes kepada 46 pengemudi becak yang mangkal di pasar tingkat," katanya kepada TribunJatim.com.
Menurut Taufik, rapid tes tersebut menjadi bagian dari upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kabupaten Lamongan.
"Jika diketahui ada yang terpapar, maka akan segera dilakukan tindakan. Tapi Alhamdulillah hasilnya semua negatif," katanya.
Meski dipastikan puluhan tukang becak tersebut tidak ada yang terpapar, mereka tetap dihimbau untuk mematuhi anjuran pemerintah yakni terkait pemakaian masker, rutin cuci tangan dalam segala aktivitasnya, baik sebelum maupun pasca bekerja, berpola hidup sehat.
"Kita tetap edukasi mereka, " katanya kepada TribunJatim.com.
Menurut Taufik, rapid tes akan diperluas untuk tukang becak lainnya yang ada disejumlah pangkalan, terutama dilingkungan pasar diantaranya, di Babat, Sukodadi, Sekaran, Blimbing, Sidoharjo.
"Dua klaster, pekerja keluar kota yang pulang pergi (PP) tiap hari, dan klaster nelayan juga jadi konsentrasi TGPP, " katanya.
Sebab dua kluster itu sejauh ini yang penularannya masih berkembang. Dan itu menjadi tugas bersama untuk memutus rantai penularannya, (Diberitakan Surya.co.id kemarin, Red).
Taufik menambahkan, dua klaster yang terdeteksi masih berkembang membutuhkan kesungguhan bagi masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah terkait langkah memutus rantai penularan virus Corona atau Covid-19.
Sementara itu data yang didapat Surya menunjukkan, orang yang telah terkonfirmasi positi Covid-19 di Kabupaten Lamongan mencapai 38 orang tersebar di 13 kecamatan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari hari sebelumnya yang masih berada pada angka 32 penderita. (hanif manshuri/Tribunjatim.com)