China Bocorkan ke Publik Kelemahan Pesawat Sukhoi Su-35 yang Diborong Indonesia, Jauh dari Harapan?

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelemahan Sukhoi Su-35 dibocorkan China. Padahal, Indonesia terlanjur memborong pesawat tersebut.

Kelemahan Sukhoi Su-35 dibocorkan China. Padahal, Indonesia terlanjur memborong pesawat tersebut.

TRIBUNJATIM.COM - Dalam waktu dekat ini, Sukhoi Su-35 digadang-gadang bakal menjadi penempur kelas berat AU Indonesia.

Hal itu dikarenakan Indonesia hanya punya satu Skadron Udara yang diklasifikasikan sebagai Heavy Fighter yakni Skuadron Udara 11.

Skadron Udara 11 diisi oleh Sukhoi Su-27/30 yang berkedudukan di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.

Maka diperlukan lagi setidaknya satu Skadron Heavy Fighter yang rencananya Su-35 akan mengisi kekosongan pensiunnya F-5 Tiger II Skadron Udara 14.

Namun baru-baru ini PLA Air Force alias AU China membeberkan pengalamannya mengoperasikan Su-35 yang mereka beli dari Rusia pada November 2015 silam.

Terekspos Armada Perang Super Canggih yang Diincar Prabowo, Jangan Remehkan Siluman Bawah Air

China membeli 24 unit Su-35 paket komplet termasuk pelatihan, jaminan suku cadang hingga senjata dari Rusia.

Bahkan 24 unit Su-35 PLA Air Force ditempatkan di Komando Teater Selatan yang bakal berhadapan langsung dengan jet-jet tempur Taiwan hingga negara-negara Asia Tenggara.

Mengutip sina.com dan vk-smi.ru, Sabtu (16/5/2020) pakar militer China menjelaskan kelemahan pesawat tersebut.

Menurutnya, Su-35 tidak cocok digunakan dalam Dogfight.

Kesimpulan ini muncul seusai China melakukan simulasi pertempuran udara antara Su-35 melawan jet tempur buatan lokal yakni Shenyang J-16 dan Chengdu J-10.

Perlu diketahui jika J-16 ialah versi buatan China dari Su-30MK dan PLA Air Force total mengoperasikan 7 Skadron yang berisikan Su-27/30/35.

Sedangkan Chengdu J-10 ialah penempur ringan bermesin tunggal juga buatan China sendiri.

Dalam keterangannya, China berharap jika Su-35 yang ditempatkan di Komando Teater Selatan dapat meningkatkan daya deteren J-16 dan J-10.

Namun harapan China pupus seusai mengetahui jika kualitas sistem Avionik serta radar Su-35 jauh dari harapan.

Halaman
12

Berita Terkini