TRIBUNJATIM.COM - Beberapa waktu lalu viral di media sosial sebuah video bocah penjual gorengan dibully oleh sejumlah pemuda.
Video tersebut berisi aksi bullying atau perundungan terhadap bocah berinisial RL.
Usut punya usut, RL merupakan warga Jl Batu Merah, Kelurahan Tala, Kecamatan Tala.
Dalam video yang beredar, RL yang sedang menjajakan jajanan pastel atau dikenal dengan nama jalangkote diganggu oleh sekelompok orang.
RL mengalami perundungan, dipukuli, dan dibanting oleh kelompok pemuda tersebut.
• Pelaku Bully Bocah Penjual Gorengan: Tolong Jangan Bully Saya Lagi Saya Sudah Tidak Kuat Tuhan
• 3 Bulan Lucinta Luna di Penjara, Ini Potret Wajah Terbaru Pacar Abash, Sesi Video Call dengan Jaksa
Sontak, video perundungan ini mendapatkan perhatian dari warganet dan tersebar di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (17/5/2020) sore.
Polisi pun turun tangan langsung dan mengusut kasus perundungan bocah penjual jalangkote tersebut.
Delapan pelaku perundungan kini sudah diamankan polisi.
Dahlia, ibu RL, mengaku anaknya memang sering diganggu saat berjualan Jalangkote keliling.
Namun, tidak pernah separah yang terjadi pada Minggu (7/5/2020) kemarin.
“Memang anakku sering diganggu. Mungkin karena keadaannya dia gemuk dan gemas, jadi sering diganggu. Anakku tidak pernah mengalami tindakan kekerasan, selain yang terjadi kemarin,” ungkap Dahlia, Selasa (19/5/2020).
Dahlia menceritakan, anaknya menjual jalangkote atas keinginan sendiri.
• Anggota DPRD Sulsel Terkejut, Cita-Cita Rizal Bocah Penjual Jalangkote Beda Dengan Anak kebanyakan
Bahkan, dia sering melarang jualan, jika mendengar anaknya kembali diganggu saat jualan keliling jalangkote.
“Saya biasa dengar info dari orang-orang, bahwa RL kembali diganggu. Bahkan saya sudah larang dia pergi menjual, tapi dia tetap mau pergi jualan,” katanya.
Terkadang Dahlia mendengar keluh anaknya, jika tidak dibuatkan jalangkote oleh tantenya.
Saat tinggal di rumah tidak jualan, dia sering mengeluh dan bercerita kepada adiknya.
“Kalau tidak dibuatkan jalangkote oleh tantenya, tinggal mi di rumah. Kalau tidak jualan, dia biasa mengadu bilang tidak belanja ka lagi dan tidak ku kasi ki lagi uang mama,” tuturnya.
Setelah kejadian dirundung kelompok Firdaus, kata Dahlia, anaknya sempat bercerita kepada adiknya bahwa RL tidak belikan lagi popok.
“Dia bilang mau berhenti jualan, tapi tidak mau mengaku alasannya. Saya sementara buatkan sirup, karena RL sudah mau buka puasa. Ada juga sisa jualannya bakwan yang dia mau makan saat berbuka puasa,” ujarnya.
Dahlia baru tahu kasus perundungan yang menimpa anaknya ini setelah diberitahu nenek RL dan tetangga yang melaporkannya.
Bahkan, ada orang yang memperlihatkan video yang beredar perlakuan terhadap RL.
“Saya teriak-teriak, tapi saya tidak sanggup melihat sepenuhnya video tersebut. Saya saja tidak pernah pelakukan seperti itu anakku, kenapa orang tega memperlakukan demikian. Kasihannya anakku, sambil saya menangis,” ujarnya.
Dahlia mengaku telah memaafkan semua pelaku perundungan kepada anaknya, namun dia berharap proses hukum tetap berjalan agar ke depannya tidak ada kejadian serupa terjadi menimpa anaknya termasuk kepada anak-anak lainnya.
Sementara itu, RL juga mengaku sering mendapat perundungan dari kelompok pemuda dan anak-anak di jalanan.
• Kisah Pilu Bocah Bantu Cari Nafkah dengan Jajakan Jalangkote, Ternyata Sering Dibully, Pelaku: Iseng
Hal tersebut diungkapkan Paur Humas Polres Pangkep, Aiptu Agus Salim, saat dikonfirmasi, Senin (18/5/2020).
Menurut dia, perundungan sering dialami RL, tetapi baru kali ini yang sangat keterlaluan karena disertai pemukulan dan dorongan hingga tersungkur di tanah.
“Kasihan, sering di-bully oleh kelompok pemuda maupun anak-anak saat dia keliling berjualan jalangkote."
"Mungkin karena tubuhnya yang gemuk sehingga mendapat perlakuan itu."
"Tapi, kali ini sungguh kelewatan kelompok pemuda Firdaus yang kini sudah diamankan polisi,” ungkap Agus.
Agus mengungkapkan, RL yang berasal dari keluarga yang tidak mampu ini setiap harinya membantu orangtuanya mencari nafkah dengan berjualan jalangkote keliling.
Sepulang dari sekolah, RL berkeliling menjajakan jalangkote buatan ibunya.
“RL memang dari keluarga tidak mampu, jadi dia harus membantu ayah dan ibunya mencari nafkah."
"Ya saat mencari nafkah itulah, RL sering di-bully dan dia tetap sabar hadapi orang-orang,” tuturnya.
Agus menjelaskan, F (26), warga Jl Tanete, Kelurahan Bonto-bonto, Kecamatan Ma'rang, yang melakukan pemukulan terhadap RL masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Pangkep.
Demikian pula dengan tujuh orang rekan F lainnya yang masih diperiksa sebagai saksi.
“Kasus ini masih dalam pemeriksaan penyidik Polres Pangkep."
"Sebentar akan diumumkan status kasus ini dan tersangkanya,” ungkapnya.
Kapolsek Ma’rang Iptu Sofyanto mengatakan, kasus perundungan terhadap bocah penjual jajanan tersebut diketahui terjadi di Jalan sebelah utara Lapangan Bonto-bonto, Kecamatan Ma'rang, Pangkep pada Minggu (17/5/2020) sekitar pukul 17.30 Wita.
Akibat perundungan dan kekerasan yang dilakukan sejumlah pemuda tersebut korban menderita luka di tubuhnya.
“Korban alami luka lecet pada lengan kiri."
"Kita sudah meminta keterangan korban."
"Kasus ini sudah dilimpahkan ke Polres Pangkep untuk proses lebih lanjut, karena adanya kerumunan warga dan keluarga korban di depan markas Polsek Ma’rang,” terangnya.
• Ancaman Serius Hotman Paris pada Putrinya Felicia Hutapea, Dihapus dari Daftar Warisan, Mengapa?
Pelaku perundungan ditangkap
Setelah video perundungan disertai dengan kekerasan tersebut viral di media sosial, polisi langsung melakukan upaya penyelidikan.
Delapan orang terduga pelaku berhasil diamankan polisi, salah satunya adalah berinisial F (26) warga Kelurahan Bonto-bonto, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep.
"Pelaku sudah kami amankan untuk di proses untuk kepentingan penyidikan," terang Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji.
Akibat ulah yang dilakukan pemuda tersebut, diketahui korban yang berusia 12 tahun penjual jajanan itu mengalami luka di tubuhnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Syok Lihat Video Putranya Dipukuli, Ibu Bocah Penjual Jalangkote: Saya Teriak Sambil Menangis