Pelaku Bully Bocah Penjual Gorengan: Tolong Jangan Bully Saya Lagi Saya Sudah Tidak Kuat Tuhan
Pelaku bully bocah penjual gorengan telah minta maaf, "tolong jangan bully saya lagi, saya sudah tidak kuat Tuhan."
TRIBUNJATIM.COM - Firdaus adalah 1 dari 8 pemuda pelaku yang melakukan bullying terhadap bocah penjual gorengan, Rizal.
Rizal adalah bocah penjual jalangkote di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
• Pelaku Bullying Bocah Penjual Gorengan Tersenyum saat Ditangkap Polisi, Masih Pakai Kaos yang Sama
Kini, pelaku bullying bocah penjual gorengan melayangkan permohonan maaf setelah diamankan polisi.
Orang yang terekam dalam video memukul dan mendorong Rizal hingga jatuh tersungkur, menyampaikan permintaan maafnya lewat Facebook.
• Cuma Iseng, 8 Pelaku Bully Bocah Penjual Gorengan karena Celetukan Bercanda, Kini Terancam Penjara
"Mohon Maaf Atas Tindakan Saya. Mohon Semua Masyarakat Bisa Memaafkan Saya," tulis Firdaus dengan nama akun Andi Putra Yusuf, pada Senin (18/5/2020).
Setelah mengunggah status permohonan maaf tersebut, tak berselang lama Firdaus kembali mengunggah status berikutnya atau yang kedua.
"Semua Manusia mempunyai Kesalahan dan Kekhilafan. Semoga Semua Masyarakat Indonesia Bisa Memaafkan Perbuatan Saya."
"Tolong Jangan Bully Saya Lagi, Saya Sudah Tidak Kuat Tuhan"
• Pulang Dibully, Bocah Penjual Gorengan Ciumi Adiknya, Minta Maaf Tak Bisa Belikan Popok, Ibu Kaget
Namun setelah beberapa jam, 2 status yang diunggah tersebut telah dihapusnya.
Selanjutnya, dia kembali mengunggah foto dirinya memukul korban dan menulis status "Yang baca monyet" pada Senin (18/5/2020) malam.
Akun Facebook Firdaus terus aktif dan tetap mengunggah status-status setiap jamnya, meskipun tengah diproses hukum di markas Polres Pangkep.
Firdaus juga diketahui ternyata bekerja di PT PLN (Persero) wilayah Sulselrabar, Makassar.
• Sempat Diminta Berhenti Jualan Gorengan karena Kerap Dibully, Rizal Menangis: Nanti Tidak Ada Uang
Sementara itu, Kapolres Pangkep, AKBP Ibrahim Aji, mengungkapkan motif 8 pemuda pelaku bullying terhadap Rizal, yakni karena iseng sebagai bahan candaan.
Hal tersebut terungkap setelah para pelaku menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Keisengan tersebut, kata Ibrahim, berawal dari korban Rizal yang pernah mengungkapkan bahwa dirinya sebagai jagoan di daerah tersebut.